9.04.2009

TUHAN SUMBER PENGHARAPAN

9.04.2009
"Harapan" merupakan kata yang mungkin tanpa kita sadar menjadi kata yang paling kita sukai dan selalu ingin didengar oleh semua orang. Baik pada saat-saat yang bahagia maupun sedih. Contohnya saja :
  • Keluarga pasien yang sakit parah selalu berharap dokter berkata "Masih ada harapan."
  • Seorang usahawan berharap usahanya sukses sehingga tokonya diberi nama “Harapan Jaya.”
  • Orang tua yang penuh harapan memberi nama anaknya Harapan.
Selama manusia itu hidup di dunia, banyak harapan-harapan yang akan muncul tanpa kita sadari. Harapan kepada diri kita, teman kita, sahabat kita, maupun kepada keluarga kita. Hal itu muncul secara alami tanpa kita berikan komando.
Hanya manusia yang putus asa yang tidak berharap maupun melihat bahwa harapan itu ada. Sering kita dengar kalimat "TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN". Kalimat ini menunjukkan secercah harapan bahwa kita akan mampu melakukannya. Tapi apakah berhenti sampai sini kata-kata itu?

Kalau kita berhenti pada titik itu, maka harapan yang timbul itu akan menjadi harapan belaka yang kita tidak pernah bisa menggapainya.
Kita harus menggantungkan harapan itu kepada Allah. Seringkali setiap orang akan menjawab "Allah" pada saat diberikan pertanyaan "Kepada siapa kamu menggantungkan harapanmu?" Tapi pada kenyataannya, perbuatan dan tindakannya tidak menunjukkan bahwa mereka berharap kepada Allah. Manusia seringkali mengandalkan kepada diri sendiri dan orang lain karena mereka dapat melihat dan meminta secara nyata.

Biasanya orang akan merasa tenang jika mereka berharap pada seseorang/sesuatu yang besar, misal kepada Presiden, Raja atau yang lainnya. Tapi apakah mereka dapat dipercaya? Bukankah mereka juga manusia biasa yang begitu kecil, yang penuh dengan kelemahan, yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dunia yang besar ini, mengapa kita tidak berharap pada dunia saja? Atau berharap kepada alam semesta yang jauh lebih besar? Kita tidak berharap kepada dunia dan alam semesta karena kita tahu dunia dan alam semesta adalah benda mati yang tidak dapat berbuat apa-apa, mengapa kita tidak percaya dan berharap kepada yang lebih besar dari alam semesta, yaitu Dia yang menciptakan alam semesta, Allah semesta alam?

Bukankah sejarah dan Alkitab telah menyatakan bahwa di tengah-tengah ketiadaaan harapan, Allahlah sumber pengharapan terbesar itu? Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia memberikan harapan terlepasnya manusia dari murka Allah dan hukuman kekal. Sebuah harapan yang PASTI dan SUDAH tergenapi. Allahlah tempat pengharapan. Berharaplah hanya kepada-Nya!

“Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!”
Mazmur 131:3




2 comments:

Starlight said...

We live on our dream and hope. Well, that's what I think. So without it, our life will be over. Never stop dreaming and hoping... Always put your dream and hope in God!

Nit2x said...

Comment nya TOP BGT... ayo terus bermimpi dan berharap.. dalam Tuhan tentunya... :)
Thx

Post a Comment