2.22.2010

Please forgive Me, LORD

2.22.2010
Please forgive Me, Lord...
I'm Blind
I'm Deaf
I never want to make You sad
Never want to make You angry

Now, I'm drowning in my guilty
I Believe You...
And I want to walk with You together
Trying more and more....
To give You My best...

Please forgive Me, Lord...
Read More......

0 comments

2.16.2010

Perasaanku

2.16.2010
Aku sayang padamu
Tapi aku tidak cinta padamu
Aku kangen kamu
Tapi aku tidak ingin memilikimu
Aku kesepian karenamu
Tapi aku tidak ingin kamu menemaniku
Aku takut kehilanganmu
Tapi kamu membuat aku sakit

Aku rindu saat indah bersamamu
Tapi aku tidak mau mengulanginya bersamamu
Aku ingin menatap matamu
Tapi itu akan membuatku menyesal

Aku rindu gengaman tanganmu
Tapi mungkin bukan itu yg membuatku nyaman
Aku terpuruk karenamu
Tapi aku selalu ingat hidupku bukan untukmu

Satu semangat yg harus terus ada
Aku ada untuk jadi berkat buat semua orang
Meski sulit tuk bangkit,
Bisikan itu selalu ada....

Read More......

3 comments

2.07.2010

Persahabatan

2.07.2010
Sering kita mendengar kata sahabat, bahkan sering kita mengklaim seseorang adalah sahabat kita meskipun kita sebenarnya tidak tau apakah mereka juga melakukan hal yang sama dengan menganggap kita adalah sahabatnya.

Menurut wikipedia, "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif.

Menurut pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa memiliki satu sahabat jauh lebih berharga dari seribu teman yang memetingkan diri sendiri.

Persahabatan dihasilkan dari sebuah proses pertemanan dan hal itu tidak mungkin tercipta secara otomatis. Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur dan disakiti, diperhatikan dan dikecewakan, didengar dan diabaikan, dibantu dan ditolak, namun semuanya itu tidak pernah sengaja dilakukan oleh seorang sahabat dengan tujuan kebencian.
seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya. Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.


Menjadi seorang sahabat akan memiliki kerinduan untuk menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Saya pernah menerima sms yang terus saya ingat, isinya "Saya tidak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidupmu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya hanya berharap suatu hari nanti jika kamu mendengar nama saya, kamu akan tersenyum dan berkata, DIA SAHABAT SAYA." Tentu saja tidak ada persahabatan yang hanya satu sisi. Percuma saja kita mengatakan sahabat saya a,b,c,d tetapi ternyata kita melupakan seseorang. Sahabat kita pun juga akan senang apabila dia mengetahui bahwa kita mengakui persahabatan yang telah dijalin.

Persahabatan tidak akan dapat dengan mudah dirusak. Meskipun lama tidak berkomunikasi, lama tidak bertemu... persahabatan itu akan selalu ada karena persahabatan itu berasal dari hati dan akan selalu merasa dekat tanpa perlu adanya komunikasi. Dalam sebuah hubungan persahabatan, seringkali kita mengalami kejengkelan, tetapi hal itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.

Sahabat sejati akan tetap bersama kita ketika kita merasa seisi dunia meninggalkan kita.

Jika seluruh sahabatku melompat dari suatu jurang, aku tidak akan mengikuti mereka, tapi aku akan berada di dasar jurang untuk menangkap mereka.

Rangkullah sahabat sejatimu dengan kedua lenganmu.


Aku akan membimbingmu, dan kamu akan membimbingku, begitu sebaliknya.


Persahabatan adalah satu jiwa dalam dua raga.


Jangan kamu berjalan di depanku, aku tidak dapat mengikutimu, jangan kamu berada di belakangku, aku tidak bisa memimpinmu, berjalanlah disampingku, jadilah temanku.


Teman akan mendengarkan apa yang kamu katakan, sahabat sejati akan mendengar apa yang tidak kamu katakan.


Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu, dan menyanyikannya kembali saat kamu lupa akan bait-baitnya.

Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan, siapa yang berada di sampingmu? siapa yang mengasihimu saat kamu merasa tidak dicintai? siapa yang ingin bersamamu saat kamu tidak bisa memberikan apa-apa?

MEREKALAH SAHABATMU.

Semoga tulisan ini mampu memberikan gambaran tentang seorang sahabat dan kita bisa menilai siapakah sahabat kita? dan jangan pernah lupakan bahwa meskipun kita tidak memiliki 1 sahabat pun di dunia ini, kita tetap mempunyai seorang sahabat... yaitu TUHAN YESUS KRISTUS yang selalu setia dan tidak pernah meninggalkan kita dalam kondisi apapun.
Read More......

0 comments

2.06.2010

Pengalaman Pemakalah di Seminar Nasional

2.06.2010
Akhirnya.... tanggal 6 Februari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Rasa takut ataupun grogi itu pasti ada. Meskipun saya sudah mempunyai pengalaman mengajar berkali-kali, ttetapi hal itu tidak cukup untuk menghilangkan rasa grogi saya untuk berbicara di depan umum. Apalagi saat saya harus berbicara di depan orang-orang yang lebih mengerti atau saya anggap lebih professional.

Begitu pula dengan hari ini. Karena salah satu syarat kelulusan di S2 saya adalah pernah menjadi pemakalah di seminar nasional, maka mau tidak mau saya harus mencoba menjadi pemakalah dan itu artinya harus mempresentasikan di depan umum.
Kesempatan pertama yang saya dapat ini sebenarnya membuat saya benar-benar takut karena saya sendiri belum yakin dengan tesis yang saya buat. Jujur saja, saya takut kalau-kalau tesis yang saya buat ini ternyata dinilai terlalu gampang. Tentu saja penilaian gampang atau tidak itu tergantung dari penguji. Tapi hal ini riskan sekali, kalau penguji mengatakan terlalu gampang atau analisis yang saya lakukan salah... itu berarti saya tidak lulus dan harus mengulang lagi semester depan.
Pada seminar nasional ini memang tidak akan ada yang menilai penelitian saya itu terlalu gampang atau tidak, tetapi tentu saja menjadi minder kalau ternyata penelitian saya tidak berbobot. Apalagi seminar ini bersifat nasional.

Pada seminar ini, saya mendapat kesempatan ke-4 untuk maju. Awalnya saya bersyukur setelah melihat jadwal yang telah ditentukan. Hal ini dikarenakan :
1. Yang menjadi moderator bukan penguji say
2. Saya bukan pemakalah yang maju diurutan pertama. Jadi setidaknya saya bisa melihat contohnya.
Tapi ternyata tidak semuanya menjadi kenyataan.
1. Karena moderator yang seharusnya berhalangan, maka penguji saya menggantikan beliau untuk menjadi moderator. (Hal ini berarti dosen tersebut akan mendengarkan presentasi saya sebanyak 2x untuk hal yang sama... Tentu saja dosen ini pasti sudah mengerti tesis saya sebelum saya maju)
2. Ternyata pemakalah ke-2 berhalangan, sehingga saya menjadi pemakalah ke-3.

Dan hasil dari seminar ini cukup membuat saya lega, karena semuanya berjalan dengan lancar... pertanyaan pun ada, tetapi tidak seseram yang saya bayangkan. Dan yang paling membuat saya bangga adalah saya sudah pernah merasakan menjadi seorang pemakalah di tingkat nasional yang artinya peserta, maupun pemakalah tidak hanya dari surabaya tetapi bersifat nasional. Tadi saya juga sempat menemukan teman yang berasal dari timor-timor, malang, dan lain sebagainya.

Dan ini sertifikat yang saya dapat.

Kesan yang saya dapat justru menjadi pemakalah itu menguntungkan karena disana kita bisa bertukar pikiran dengan yang lain dan mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi. Semoga saja, ada kesempatan kedua bagi saya untuk menjadi pemakalah di lain waktu.
Read More......

4 comments

2.05.2010

Pengepul

2.05.2010
Cerita ini bermula sejak pertengahan tahun lalu. Saat itu saya hanya seorang anggota koperasi biasa, tetapi karena pengurus koperasi bagian pengepul mengundurkan diri dari kantor, dengan beberapa alasan akhirnya saya menerima untuk menggantikan teman saya itu menjadi seorang pengepul. Tapi saat itu saya mau dengan syarat, saya tidak akan menagih. Karena bagi saya, kegiatan menagih hutang adalah hal yang sensitif dan hal itu sebisa mungkin saya hindari. Saya sungkan kalau harus menagih hutang orang lain. Selama ini, kalau ada orang yang hutang ke saya, kalau memang saya membutuhkan uang itu... Saya hanya akan pasrahkan ke Tuhan dan saya tidak akan menagih ke orang yang bersangkutan... Karena saya merasa karena uang semua orang menjadi sensitif, dan saya termasuk orang yang tidak akan membuat pertemanan rusak hanya karena masalah uang.
Awalnya karena hal ini lah saya menolak menggantikan... Tapi sekarang nasi sudah menjadi bubur. Saya harus melaksanakan tanggung jawab saya sebagai pengepul.

Di bulan pertama, semua berjalan baik-baik saja hanya kesibukan saya yang bertambah. Tidak perlu banyak yang ditagih juga. Bulan kedua, saya sudah mulai terbiasa dengan kesibukan ini.
Mengumpulkan uang angsuran, uang iuran, menyetorkan uang tiap hari menjadi kebiasaan saya di setiap akhir dan awal bulan... Bulan-bulan selanjutnya mulai deh terasa betapa susahnya membuat orang bertanggung jawab terhadap kewajibannya. Seringkali saya dibuat susah dengan harus menagih berulang-ulang. Meskipun banyak juga anggota yang bertanggung jawab dengan kewajibannya. Saya salut dengan orang-orang ini.. Karena mereka secara tidak langsung dari hal kecil seperti ini bisa dikatakan bahwa mereka adalah orang yang bertanggung jawab dan menghargai pekerjaan orang lain.

Kenapa saya harus menagih? "Kalau tidak ditagih, saya kena marah pengurus yang lain kenapa kok tidak selesai-selesai... Nagih ke yang bersangkutan... kena semprot lagi dengan alasan-alasannya." :(
Sampai bulan ini ada jawaban-jawaban yang membuat saya jengkel... Kenapa mereka tidak berpikir bahwa saya juga punya pekerjaan yang lain, dan yang pasti saya tidak dibayar untuk menjalankan tugas ini. Tugas ini adalah tugas sukarela....

Jawaban-jawaban seperti ini yang membuat saya malas menagih :
(Kondisi siap menagih - dengan membawa bukti pembayaran dan orang nya didatangi satu persatu)
1. Nanti aja masih sibuk. (Padahal saya juga sibuk tapi disempetin demi kepentingan orang banyak)
2. Besok aja ga bawa uang. (Besok ditagih juga ga bawa lagi)
3. Uang kembaliannya jelek cari yang bagus dulu aja. (Ampun deh....)
4. Lho aku sudah waktue bayar ta(Dengan muka tidak percaya dan langsung mencari bukti pembayaran)? rasanya uda kok. (Weleh... ga percaya amat sih... Buktinya juga masih di saya.)
5. Nti ae tak transfer. (Nunggu 2-3 kali ditanya baru ditransfer)
6. Nggerundel. (Emang saya yang mutusin? cuma menjalankan tugas ini)
7. 1 bulan aja ya. (Kalau ga perlu ditagih bayar per 1 bulan jg ga masalah, tapi yang ini sudah susah nagihnya... disuruh bayar beberapa bulan ga mau juga)

(Kondisi tidak siap menagih - tidak membawa bukti pembayaran karena pas ketemu orangnya)
1. Mana buktie dulu? Nanti kl ga ada buktie ditagih lagi. (Emang saya apaan... uang iuran aja di embat, makanya langsung bayar jangan nunggu ditagih)

Padahal di akhir tahun selalu ada pertanyaan, kapan pembagian SHU? gimana bisa dibagi kalau kewajibannya tidak dipenuhi?
Apalagi akhir dan awal tahun, saya jadi orang super sibuk dengan pekerjaan inti saya... eh nih urusan makin sibuk pula karena makin banyak yang harus ditagih.
Capek hati, capek pikiran, capek telinga, capek tenaga... komplit dah...

Sampai saya berpikir, apa mereka berpikir bahwa kerjaan saya cuma ini aja? Karena kesibukan saya yang berlebihan, kerjaan saya di kantor harus sering saya bawa pulang. Tapi mereka tega menjawab masih sibuk... nanti aja.

Saya rasa kata pengepul aja ga cukup. Kalau pengepul berarti saya hanya mengumpulkan uang. Tapi ternyata saya juga penagih hutang.
Read More......

4 comments

2.04.2010

Friends

2.04.2010
This simple poem especially for all my best friend....
Thx for being my best friend...




I may not always be by your side,
but my prayers will be with you.
I may not always help you,
but deep inside you know I want to.
I may not always do what you like,
but I will do the best I can.
I may not always understand,
but we can still walk hand in hand.
I may not be the perfect friend,
I may not be the best out there,
but in spite and despite all these,
you can be sure somebody cares!

Source : http://itakeoffthemask.com/poems/friend/
Read More......

1 comments