12.27.2010

Berkendara

12.27.2010
Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 8 Desember saya mendapat beberapa musibah yang entah terjadi secara kebetulan.

Saat itu saya sedang ada dalam perjalanan mengantarkan teman saya setelah kami pulang kerja dan pergi makan. Di tengah jalam, di tengah kemacetan tiba-tiba mobil saya ditabrak oleh pengendara motor dan kaca remnya pecah.

Akhirnya saya menepi dan berbicara dengan orang yang menabrak itu, setelah beberapa saat si pengendara yang terluka di kelinking nya tiba-tiba pingsan dan itu jadi hal yang menjengkelkan. Banyak orang datang dan bilang kepada saya untuk bertanggung jawab. Tapi saya ditabrak, jadi apa yang menjadi tanggung jawab saya? Saya rasa tanggung jawab saya saat itu adalah meminta ganti rugi atas mobil saya.
Saya mencoba berbicara dengan orang tersebut dan untungnya orang tersebut mengerti dan akhirnya dia mengatakan untuk menolong saja.

Saya mau menolong tapi itu bukan berarti saya tanggung jawab. Akhirnya saya membawa dia ke UGD. Di perjalanan, dia mengeluh terus dan itu membuat saya jadi tidak tega. Sampai di UGD, orang yang dibonceng dia saat kecelakaan meminta saya untuk menunggu. Dan ini saat paling menakutkan bagi saya. Saya menunggu di luar dan ada beberapa pengunjung rumah sakit tersebut, kami berbicara dan menceritakan kejadian nya kepada pengunjung di situ dan kami juga mendengar teriakannya dari dalam. Teriakannya itu membuat saya menjadi trauma dan tidak tega.

Setelah selesai dijahit (mungkin) keluarganya keluar dan orang tua saya juga sudah datang untuk menyelesaikannya. Mereka memang tidak menuntut ganti rugi tapi dia juga tidak mengatakan apa-apa kepada saya.

Ada beberapa pelajaran yang saya petik dari kejadian ini,
1. Berhati-hatilah saat mengendara terutama sepeda MOTOR, karena itu tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain.
2. Jangan pernah berbohong saat kamu masih dikenali sebagai orang beragama.
3. Hargailah pengguna jalan lainnya saat kamu berkendara.

Agak trauma dengan kejadian itu, tapi sekarang rasa trauma itu pelan-pelan sudah menghilang. Thx God... Please save me when i'm at the road.
Read More......

1 comments

12.02.2010

Membahagiakan Orang Lain = Membahagiakan diri sendiri.

12.02.2010
Beberapa hari terakhir ini, saya sedang banyak pikiran. Keadaan seperti ini membuat saya menjadi cepat emosi dan pada akhirnya membuat orang-orang yang disekitar saya menjadi tidak "bahagia". Saat melihat mereka tidak "bahagia" sebenarnya saya menyesal. Tapi saya tau rasa sesal itu selalu datang terlambat, dan saya tidak bisa memutar waktu itu. Saya hanya bisa merenung dan berusaha untuk meminta maaf ke orang-orang tersebut dengan cara saya. Meskipun mereka tidak berkata secara langsung kepada saya, tapi kalau saya ada di posisi orang itu mungkin saya juga akan menjadi tidak "bahagia".

Dari hal tersebut, saya menjadi sadar kalau saya membuat orang lain tidak bahagia itu artinya saya juga tidak bisa bahagia, tetapi saat saya bisa membahagiakan orang lain itu artinya saya akan ikut bahagia dan tersenyum bersama mereka. Bukan hal yang mudah membahagiakan orang lain, karena setiap orang mempunyai prinsip yang berlainan dan tentu berbeda dengan kita. Tapi saya akan terus mencoba memahami bahwa perbedaan itu akan memperkaya kita.

Ada satu cerita yang saya ingat tentang bagaimana membahagiakan orang lain :

sumber : http://psikologi.infogue.com/

Seorang gadis bertanya pada ibunya, “Bu, bagaimana sih caranya membahagiakan orang?”

Ibunya menjawab, “Nanti saya akan ceritakan. Sekarang, kamu harus melakukan sesuatu untuk ibu lebih dulu. Kamu lihat kakekmu di kursi roda sana?”

“Ya, “kata gadis itu.


“Dekati dan tanyakan bagaimana penyakit asmanya hari ini.”

Si gadis mendatangi sang kakek yang sedang mandi matahari di kebun, “Kakek,” bagaimana penyakit asma kakek hari ini?”

“Oh, sedikit memburuk, cucuku,” sahut si kakek. “Selalu berubah memburuk, apalagi karena hujan deras yang turun semalaman. Kakek jadi sulit tidur dan napas semakin sesak saja rasanya.” Rasa kesakitan terpancar diwajahnya.

Si gadis kembali lagi pada ibunya.”Kakek mengatakan memburuk dan nampaknya ia menderita. Apakah ibu mau menceritakan padaku caranya membahagiakan orang sekarang?”

“Sebentar lagi sayang, ibu janji,”ibunya berkata.”Sekarang dekati kakek lagi dan tanyakan apakah hal yang paling lucu yang pernah kamu lakukan ketika kamu kecil dulu.”

Si gadis mendekati kakeknya lagi.”Kek,” ia memulai,”apakah hal yang paling lucu yang pernah aku lakukan ketika kecil dulu, Kek?”

Si kakek mengangkat mukanya.”Oh,” ia tersenyum, “banyak sekali. Kakek tidak ingat semuanya. Tapi kakek pernah terpingkal-pingkal ketika kamu bermain dengan teman-temanmu di malam Natal, karena kamu menumpahkan isi bedak diseluruh penjuru rumah dan menganggap itu salju. Kakek masih ingat – karena kakek tidak perlu membersihkannya.” Si kakek mengarahkan pandangannya ke depan, menerawang dan wajahnya berseri-seri.

“Suatu waktu ketika kakek membawa kamu jalan-jalan, sepanjang jalan kamu bernyanyi sebuah lagu yang baru saja kamu dapat di sekolah. Sangat keras. Kita berpapasan dengan seseorang, orang itu memandang dengan muka tidak senang. Ia meminta kakek untuk menghentikan nyanyianmu karena dia pikir terlalu keras. Kamu menatap orang itu dan menjawab,”Kalau kamu ngga bisa nyanyi jangan ngiri dong dan kalau kamu tidak ingin dengar nyanyianku tutup saja kupingmu. Repot amat!” Dan kamu sengaja bernyanyi semakin keras. Orang itu tersedak dan pergi ngeloyor.

Si gadis kembali lagi pada ibunya,” Ibu dengar apa yang dikatakan kakek?” ia bertanya.

“Ya,” ibunya menyahut.”Kamu membuat kakek bahagia hanya dengan mengubah sudut pandangnya.”

“Cukup satu kalimat,” kata ibunya,”dapat membuat orang bahagia, nak.”

Sumber: R.H. Wiwoho, “
Reframing: Kunci Hidup Bahagia 24 Jam”, Gramedia Pustaka Utama, 2004.


Semoga Cerita itu bisa menginspirasi kita untuk dapat membahagiakan orang lain hanya dengan satu kalimat saja. :)
Read More......

4 comments

12.01.2010

You don't have to say You Love Me

12.01.2010
When I said I needed you,
You said you would always stay
It wasn't me who changed but you
And now, you've gone away

Don't you see that now you're gone,

And I'm left here all my own,
That I have to follow you
And beg you to come home?


You don't have to say you love me
Just be close at hand
You don't have to stay forever
I will understand

Believe me, believe me

I can't help but love you
But believe me
I'll never tie you down

Left alone with just a memory

Life seems dead and so unreal
All that's left is loneliness
There's nothing left to feel

You don't have to say you love me

Just be close at hand
You don't have to stay forever
I will understand

Believe me, believe me


You don't have to say you love me

Just be close at hand
You don't have to stay forever
I will understand

Believe me, believe me, believe me
Read More......

0 comments