12.05.2009

Meminjamkan = Merelakan barang jadi rusak???

12.05.2009
Ini cerita pengalamanku yang paling membuat aku emosi saat ini. Akhirnya setelah seminggu mobilku dipinjem, akhir nya kemarin kembali ke aku. Janji nya mengembalikan hari senin, tapi ternyata janji itu tidak ditepati. Entah kenapa sejak hari itu tidak dikembalikan ada pikiran aneh yang terlintas. Aku berusaha untuk tidak mengatakannya ke orang tua ku. Tapi setelah 2 hari kemudian (Hari rabu) tidak ada kabar berita dari peminjamnya... Akhirnya aku putuskan untuk melontarkan apa yang ada di pikiranku kepada ortuku.

Yang ada dalam pikiranku saat itu adalah "Pada saat dipakai oleh si peminjam, mobil itu nabrak atau gmn dan sekarang ada di bengkel". Sebetulnya hal ini terbesit karena biasanya aku melihat mobil itu tiap malam di depan rumahnya. Tapi sejak hari senin mobil itu tidak ada di depan rumahnya. Kemana mobil itu? Membuat aku benar-benar penasaran.
Belum ada kabar sampai hari rabu, dan aku mulai merindukan mobilku. Mobil yang selalu menemani aku kemanapun aku pergi. Meskipun mobil itu tidak aku beli dengan uangku sendiri tapi mobil itu sudah dipercayakan kepada aku dan aku harus menjaganya.

Entah ada angin apa, hari kamis si peminjam telepon dan apa yang aku pikirkan ternyata benar. Mobil itu masih belum bisa dikembalikan karena masih ada di bengkel. Oh God.... Kenapa orang pinjam itu tidak bisa menghargai milik orang lain. Cuman itu yang aku pikirkan. Dan mereka mengatakan bahwa hari rabu kemarin baru dimasukkin bengkel jadi mungkin jadi senin. Tapi yang ada dalam pikiranku tidak seperti itu. Yang ada dalam pikiranku "Mobil itu sudah masuk sejak hari senin, dan janji keluar adalah hari kamis. Tapi karena kamis tidak keluar dan bengkel menjanjikan senin... maka peminjam itu mau tidak mau jujur karena kelamaan... dan tidak mungkin tidak ada kabar selama itu."

Semakin hilang respekku untuk meminjamkan barang berhargaku ke orang lain. Hari jumat saat aku pulang dari kerja aku mendapat kabar kalau mobilnya ternyata sudah selesai dan sudah dikembalikan. Tapi aku belum bisa lihat karena masih di luar rumah. Begitu sampai di rumah, sudah malam dan gelap jadi aku ga sempat untuk melihat keseluruhan mobil itu.
Hari ini (Sabtu) pagi aku berangkat kerja sudah menggunakan mobilku sendiri.... Dan aku semakin tidak respek melihat mobilku tidak terawat.
1. Bensinku dibiarkan tidak diisi
2. Boneka yang aku sayang karena lucu ternyata patah
3. CD di CD Player ku nyangkut
4. Seat Belt jadi tidak karuan karena mungkin yang pakai kasar
5. Tissue yang aku isi penuh ternyata tinggal dikit banget.

Bukan aku menginginkan semuanya diganti... Tapi cobalah menghargai milik orang lain. Kalau tidak bisa menghargai milik orang lain, JANGAN PINJAM.
Mereka pinjam gratis dan aku harus mengeluarkan uang ku minim 300rb untuk mengganti semuanya. Belum lagi kalau aku harus menyalonkan mobilnya karena dalamnya kotor banget. Begitu pelitnya si peminjam sampai mereka tidak mau mengeluarkan uang dan harus aku yang menanggung. Padahal uang mereka jauh-jauh lebih banyak daripada uangku pribadi. Konyol memang.

Setelah ini, tidak ada kata pinjam dalam kamusku untuk barang-barang berharga yang aku miliki.

0 comments:

Post a Comment