Sudah 1 bulan ini saya beralih dari IM2 ke SMART. Banyak alasan yang menyebabkan internet saya jadi downgrade. Tapi rasanya ga beda jauh d. Karena terakhir pakai IM2 tiap hari malah ga bisa buka inet.. SMART masih lebih mending bisa buka meskipun lama.
Di postingan kali ini, saya mau mencoba untuk membagi pengetahuan-pengetahuan yang uda saya dapatkan dan setelah saya coba ternyata bisa meningkatkan kecepatan SMART itu sendiri. Lumayan sih untuk membuat browsing menjadi lebih lancar. :)
1. Windows menggunakan bandwith kita standartnya adalah 20%, untuk itu kita perlu untuk merubah sehingga windows tidak perlu memakan bandwith. caranya :
* Klik start menu > run lalu ketik gpedit.msc
* Pada bagian computer configuration > administrative template > pilih Network.
* Pada Qos packet scheduler > Double Klik pada Limit Reservable Bandwith.
* Klik Enabled reservable bandwith dan rubah settingannya ke 0 (nol)% lalu Apply dan OK.
2. (Optional boleh dilakukan boleh tidak) Klik start menu > run lalu ketik regedit . Pada bagian HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Servic es\Tcpip\Parameters . Isi value registry ini :
* DefaultTTL isi value 00000040
* EnablePMTUBHDetect isi value 00000000
* EnablePMTUDiscovery isi value 00000001
* GlobalMaxTcpWindowSize isi value 0005ae4c
* SackOpts isi value 00000001
* Tcp1323Opts isi value 00000003
* TcpWindowSize isi value 0005ae4c
* Restart Komputer.
3. Untuk lebih stabil gunakan Mozilla Firefox, karena Firefox lebih aman dari virus dari pada IE. Firefox dapat diubah configurasinya agar koneksi menjadi lebih cepat, caranya :
* Buka Firefox.
* Pilih address bar ketik about:config dan enter. Jika keluar peringatan klik ok.
* Klik kanan di Firefox (di bawah Preference Name) kemudian pilih new > integer.
* Pada kotak dialog New integer value – Enter the preference name isi dengan nglayout.initialpaint.delay. Lalu saat kotak dialog lain muncul isi nilai/value dengan 0 (nol).
* Pada Filter Bar (Filter:) letaknya ada di bawah tab yg dibuka ketik pipelining.
* Klik dua kali (double klik) pada tulisan network.http.pipelining agar settingannya dirubah menjadi true.
* Lalu klik dua kali (double klik) pada network.http.pipelining.maxrequests setelah keluar kotak dialognya isi dengan nomor antara 10 hingga 30. Isi 30 supaya lebih maksimal.
* Restart Firefox.
4. Gunakan Wajan Kilik atau sejenisnya untuk meningkatkan sinyal modem. Bisa juga pakai Wajan Holic.
5. Ada juga pengguna modem smart yang mendekatkan HP Smart nya dengan Antena TV UHF dengan kondisi TV dinyalakan atau teflon yang dilapisi alumunium foil…hampir sama kaya wajan kilik bedanya yang ini dilapisi alumunium foil.
6. Nomor Dial, username, dan password Smart Bukan cuma menggunakan user dan password : smart dial up ke #777 tapi bisa juga menggunakan :
user dan password : wap – dial up : 222
user dan password : cdma – dial up : *777#
dial up juga bisa ke : *99# atau *31*11111#
Kesemuanya dapat dikombinasikan dan silahkan cari yang paling stabil pada jam itu di daerah anda.
7. Disarankan oleh Smart katanya kalau sudah disconect dan akan menggunakan modem smart untuk di RESTART hpnya dan cabut baterainya…lalu pasang kembali dan lakukan koneksi ke internet. Tapi saya coba dengan mengganti connection ke yang lainya ternyata bisa ko. Misalnya yang pake user dan password smart adalah connection 1 maka pindah saja ke connection 2 dengan user dan password yang lainnya..liat no 6. Jadi bikin aja 2 connection dengan user dan password berbeda.
Semoga trick-trick diatas bisa mengatasi masalah koneksi SMART yang lambat. Tetapi jangan diharapkan bahwa koneksi SMART akan secepat koneksi 3G atau 3,5G, karena pasti berbeda jauh. :)
Read More......
9.19.2009
9.18.2009
Hari Bahagia
9.18.2009
Hari ini aku mendapatkan banyak hal bahagia dalam hidupku. Beberapa hal yang membuat aku bahagia hari ini adalah :
1. Aku bahagia banget waktu mendengar hasil diagnosis dokter terhadap sahabatku... Tuhan sudah memberikan yang terbaik untuk sahabatku. Tuhan membuat aku melihat betapa besar kuasaNya.
2. Aku bahagia karena hari ini hari terakhir sebelum libur lebaran dan aku berhasil mendapatkan cuti beberapa hari.
3. Aku bahagia karena aku banyak mendapatkan pengetahuan yang dapat membantu saya untuk terus maju.
4. Aku bahagia karena karena beberapa temanku, aku sadar pentingnya liburan dan mengapa aku harus benar-benar meninggalkan pekerjaan ku selama liburan.
5. Aku bahagia karena Tuhan memberikan aku orang-orang yang begitu perhatian ke aku.
6. Aku bahagia karena sekarang aku menyadari betapa pentingnya iman yang aku miliki.
7. Aku bahagia karena bagaimanapun aku, Tuhan masih ada di sisiku untuk memberikan yang terbaik untuk aku. Tuhan masih menerima aku menjadi anakNya.
Kebahagiaan hanya bisa kita peroleh bila kita bersandar penuh kepada Tuhan. Bersandar kepada Tuhan berarti meyakini bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya. Bersandar kepada Tuhan berarti tidak memakai hikmat sendiri untuk membuat keputusan dan penilaian.Bersandar kepada Tuhan berarti mengandalkan Tuhan.
Saat aku benar-benar bersandar, Aku yakin dan percaya bahwa semuanya sudah Tuhan tuliskan dalam buku kehidupanku. Thx God for today....
1. Aku bahagia banget waktu mendengar hasil diagnosis dokter terhadap sahabatku... Tuhan sudah memberikan yang terbaik untuk sahabatku. Tuhan membuat aku melihat betapa besar kuasaNya.
2. Aku bahagia karena hari ini hari terakhir sebelum libur lebaran dan aku berhasil mendapatkan cuti beberapa hari.
3. Aku bahagia karena aku banyak mendapatkan pengetahuan yang dapat membantu saya untuk terus maju.
4. Aku bahagia karena karena beberapa temanku, aku sadar pentingnya liburan dan mengapa aku harus benar-benar meninggalkan pekerjaan ku selama liburan.
5. Aku bahagia karena Tuhan memberikan aku orang-orang yang begitu perhatian ke aku.
6. Aku bahagia karena sekarang aku menyadari betapa pentingnya iman yang aku miliki.
7. Aku bahagia karena bagaimanapun aku, Tuhan masih ada di sisiku untuk memberikan yang terbaik untuk aku. Tuhan masih menerima aku menjadi anakNya.
Saya yakin dan percaya bahwa sumber kebahagiaan itu hanyalah Tuhan. Apabila kita mengharapkan kebahagiaan dari manusia, maka kita akan kecewa karena semua orang memiliki keterbatasan dan kelemahan. Sedangkan Tuhan tidak akan mengecewakan karena Dia memiliki kuasa, adil dan mau menolong. Tuhan tidak pernah berniat buruk terhadap kita. Karena Dia memiliki hikmat yang tak terbatas, rencana-Nya dan maksud-Nya tidak selalu bisa kita pahami seutuhnya. Akan tetapi, kita bisa meyakini bahwa Dia adalah sumber segala kebaikan. Bila kita mengikuti perintah-Nya, Dia tidak akan pernah mengecewakan. Dia selalu menuntun kita ke jalan yang benar.
Saat aku benar-benar bersandar, Aku yakin dan percaya bahwa semuanya sudah Tuhan tuliskan dalam buku kehidupanku. Thx God for today....
“Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya.”
Mazmur 146:5
Read More......
Mazmur 146:5
Labels: About Me Life Spiritual 0 comments
9.16.2009
God is Light, in Him there is no darkness at all
9.16.2009
Belum pernah aku mempunyai keinginan yang benar-benar kuat terhadap satu barang. Biasanya keinginan itu akan hilang seiring dengan waktu dan pasti ada alasan untuk membuat keinginan itu memudar.
Tapi keinginanku akan benda ini sangat kuat, bahkan melebihi semua alasan yang sudah dilontarkan oleh orang-orang yang aku minta pendapatnya. Pemikiran-pemikiran yang bisa membuat keinginan ini pudar pun sudah aku keluarkan... Tapi hasilnya nihil. Keinginan itu bahkan semakin kuat di dalam pikiranku.
Aku tidak akan mengatakan keinginanku itu disini... Karena aku tau mungkin keinginanku itu bahkan dianggap benar-benar tidak penting oleh orang lain.
Tapi yang ingin aku bagikan adalah apa jawaban Tuhan untuk keinginanku itu. Sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun aku menginginkan benda itu. Seharusnya Aku bisa membelinya tetapi pendapat orang tua ku yang membuat aku tidak membelinya. Aku tidak akan membantah apa yang dikatakan orang tua ku. Selama ini Aku hanya bisa mengatakan keinginan itu kepada Tuhan saat aku benar-benar menginginkannya. Aku hanya berharap keinginan itu segera memudar atau aku bisa segera memenuhinya. Sampai hari ini saat keinginan itu semakin kuat dan aku dalam kesendirianku, aku mendapat ayat ini yang menurutku sebagai jawaban atas keinginanku ini.
Aku belum mengerti apa hubungannya, dan apa yang Tuhan ingin aku lakukan atas rasa inginku ini. Tapi aku percaya ayat ini punya jawaban atas apa yang Tuhan inginkan atas keinginanku. Read More......
Tapi keinginanku akan benda ini sangat kuat, bahkan melebihi semua alasan yang sudah dilontarkan oleh orang-orang yang aku minta pendapatnya. Pemikiran-pemikiran yang bisa membuat keinginan ini pudar pun sudah aku keluarkan... Tapi hasilnya nihil. Keinginan itu bahkan semakin kuat di dalam pikiranku.
Aku tidak akan mengatakan keinginanku itu disini... Karena aku tau mungkin keinginanku itu bahkan dianggap benar-benar tidak penting oleh orang lain.
Tapi yang ingin aku bagikan adalah apa jawaban Tuhan untuk keinginanku itu. Sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun aku menginginkan benda itu. Seharusnya Aku bisa membelinya tetapi pendapat orang tua ku yang membuat aku tidak membelinya. Aku tidak akan membantah apa yang dikatakan orang tua ku. Selama ini Aku hanya bisa mengatakan keinginan itu kepada Tuhan saat aku benar-benar menginginkannya. Aku hanya berharap keinginan itu segera memudar atau aku bisa segera memenuhinya. Sampai hari ini saat keinginan itu semakin kuat dan aku dalam kesendirianku, aku mendapat ayat ini yang menurutku sebagai jawaban atas keinginanku ini.
"God is Light, in Him there is no darkness at all (1 John 1 : 5)"
Aku belum mengerti apa hubungannya, dan apa yang Tuhan ingin aku lakukan atas rasa inginku ini. Tapi aku percaya ayat ini punya jawaban atas apa yang Tuhan inginkan atas keinginanku. Read More......
Labels: About Me Life 0 comments
9.10.2009
PROF atau SELAMAT
9.10.2009
Terpikir menuliskan ini untuk mengetahui pendapat teman-teman terhadap dunia kerja yang penuh persaingan. Hal ini diilhami dari cerita teman-teman yang sudah mulai berada di dunia kerja. Sering kali di tempat kerja kita dihadapkan pada suatu pilihan. Apakah kita akan tetap bertindak profesional atau bertindak kurang profesional tapi itu menyelamatkan diri kita sendiri.
Pada awal kita memasuki dunia kerja setelah lulus, kita akan menjadi seorang yang idealis dengan prinsip kita bahwa kita bekerja dan apa yang kita kerjakan itulah yang dibayar. Pasti akan timbul rasa tidak enak apabila kita dibayar tetapi tidak melakukan apa-apa. Beban mental itu pasti ada. Tapi apakah kita bisa bertahan dalam prinsip itu saat kita mengetahui bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya?
Read More......
Pada awal kita memasuki dunia kerja setelah lulus, kita akan menjadi seorang yang idealis dengan prinsip kita bahwa kita bekerja dan apa yang kita kerjakan itulah yang dibayar. Pasti akan timbul rasa tidak enak apabila kita dibayar tetapi tidak melakukan apa-apa. Beban mental itu pasti ada. Tapi apakah kita bisa bertahan dalam prinsip itu saat kita mengetahui bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya?
Banyak orang yang bekerja untuk mencari kedudukan (kedudukan akan identik dengan upah) dan melakukan apapun untuk dirinya sendiri. Orang-orang yang seperti ini menciptakan dunia kerja yang penuh persaingan, atau yang lebih dikenal dengan "sikut-sikutan". Kata-kata ini sering terdengar oleh kita apalagi bila orang tua kita bekerja menjadi pegawai di suatu kantor, tapi kita tidak pernah berpikir bahwa kita pada akhirnya akan berada pada situasi yang sama.
Saat kita dihadapkan pada situasi ini, apakah kita bisa bertahan dengan profesionalisme kita? Apakah kita tidak mungkin berubah menjadi seseorang yang sedikit "EGOIS" karena tentunya kita ingin mempertahankan posisi kita sebaik mungkin? Meskipun pada awalnya tidak ada pikiran sedikitpun untuk berada di dunia persaingan kerja dengan rekan kerja kita.
Apabila anda berada di situasi itu, apa yang akan anda lakukan?
*. Anda mundur perlahan dan mencari tempat yang bebas persaingan?
*. Anda maju terus dengan profesionalisme yang tetap?
*. Anda maju dengan mengurangi profesionalisme?
Apabila saya ada di situasi ini, sungguh pilihan yang sulit untuk memutuskan langkah mana yang harus saya ambil, karena menurut saya dalam lingkungan kerja seharusnya tidak ada persaingan yang merugikan (co : Persaingan mencari muka untuk mengejar kedudukan). Akan lebih baik apabila persaingan itu diubah menjadi suatu kerjasama yang baik, yang mendukung perusahaan secara penuh tanpa membedakan apapun. Tanpa persaingan yang kotor pun, saat kita memberikan terbaik yang kita miliki, saya yakin posisi apapun dapat kita capai.
Saya sering mendengar untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, tetapi kalau kita pikir secara logika untuk hal ini di dunia kerja. Hal ini tidak mungkin bisa dilaksanakan. Karena yang kita hadapi itu sama seperti kita manusia yang menilai dari apa yang kita buat. Saat kita memilih untuk tetap menjadi profesional, maka MUJIZAT TUHAN lah yang kita butuhkan.
Nah, bagaimana kalau teman-teman dihadapkan pada situasi ini? Langkah apa yang akan kalian ambil?
Thx.
Labels: All About Work Life 5 comments
9.07.2009
Memenjarakan Diri
9.07.2009
Entah apa yang harus aku ceritakan awalnya. Aku hanya ingin membagikan pengalamanku hari ini. Hari ini aku mendapat teguran dari Tuhan atas perbuatanku kemarin.
Tuhan ingin aku paham bagaimana aku memposisikan diriku kemarin. Hari ini aku mendapat bacaan tentang Kain dan Habel. Dalam pasal itu (Kejadian 4), diceritakan bagaimana Tuhan mengutuk Kain setelah dia membunuh adiknya Habel. Dalam ayat 6 dan 7 dikatakan,
Tuhan menegur Kain kenapa Kain bermuka muram dan panas hati. Tetapi Kain tidak mengindahkan apa yang dikatakan oleh Tuhan. Kain tidak memperdulikan dan langsung berbicara kepada Habel, seolah-olah dia tidak mendengar perkataan Tuhan.
Kalau kita bertanya mengapa Kain tidak memperdulikan Tuhan? Jawabannya hanya satu... Dia memenjarakan dirinya sendiri dalam kebencian dan emosi nya karena persembahannya tidak diindahkan.
Manusia seringkali memenjarakan dirinya sendiri dalam kebencian, emosi, dendam, dan bahkan dalam pikirannya atau perasaannya. Memenjarakan disini mempunyai pengertian Manusia itu membangun tembok yang besar yang membatasi dirinya dengan yang lain dan menjadi algojo sekaligus yang terpenjara bagi dirinya sendiri. Hal ini dilakukan manusia secara sengaja maupun tidak sengaja. Sadarkah kita? Bahwa pada saat kita memenjarakan diri kita, maka kita tidak akan bisa mendengar apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Penjara yang kita bangun begitu kokoh dengan tembok yang tinggi. Suara Tuhan yang nyaring sekalipun tidak akan kita dengar.
Apa akibatnya saat kita mulai memenjarakan diri kita? Dalam ayat 12 dikatakan
Tuhan ingin aku paham bagaimana aku memposisikan diriku kemarin. Hari ini aku mendapat bacaan tentang Kain dan Habel. Dalam pasal itu (Kejadian 4), diceritakan bagaimana Tuhan mengutuk Kain setelah dia membunuh adiknya Habel. Dalam ayat 6 dan 7 dikatakan,
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
Tuhan menegur Kain kenapa Kain bermuka muram dan panas hati. Tetapi Kain tidak mengindahkan apa yang dikatakan oleh Tuhan. Kain tidak memperdulikan dan langsung berbicara kepada Habel, seolah-olah dia tidak mendengar perkataan Tuhan.
Kalau kita bertanya mengapa Kain tidak memperdulikan Tuhan? Jawabannya hanya satu... Dia memenjarakan dirinya sendiri dalam kebencian dan emosi nya karena persembahannya tidak diindahkan.
Manusia seringkali memenjarakan dirinya sendiri dalam kebencian, emosi, dendam, dan bahkan dalam pikirannya atau perasaannya. Memenjarakan disini mempunyai pengertian Manusia itu membangun tembok yang besar yang membatasi dirinya dengan yang lain dan menjadi algojo sekaligus yang terpenjara bagi dirinya sendiri. Hal ini dilakukan manusia secara sengaja maupun tidak sengaja. Sadarkah kita? Bahwa pada saat kita memenjarakan diri kita, maka kita tidak akan bisa mendengar apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Penjara yang kita bangun begitu kokoh dengan tembok yang tinggi. Suara Tuhan yang nyaring sekalipun tidak akan kita dengar.
Apa akibatnya saat kita mulai memenjarakan diri kita? Dalam ayat 12 dikatakan
"4:12 Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."
Tuhan mengutuk Kain dengan cara Kain tidak akan mendapatkan apapun yang maksimal dan juga Kain akan menjadi seorang pelarian dan pengembara. Saat kita memenjarakan diri kita, tanpa kita sadar kita juga akan merasakan hal yang sama. Kita tidak akan merasa puas dengan apapun. Meskipun kita tidak secara langsung menjadi seorang pengembara (karena kita memiliki rumah), sadarkah kita bahwa karena ketidakpuasan itu jiwa atau hati kita menjadi seorang pengembara yang mencari kepuasan.
Kedua teguran itu membawa aku secara pribadi menyadari, betapa mudahnya kita membuat diri kita sendiri terpenjara. Aku begitu tertarik dengan pasal ini, karena kemarin aku sudah mendengar suara Tuhan untuk tidak mementingkan egoku. Tapi karena penjara yang aku bangun sendiri, aku tidak memperhatikan suara itu dan terus membuat diriku terpenjara oleh rasa kecewa dan egoku, sampai pada saat penjara itu mulai rapuh baru aku menyadari betapa bodohnya aku dengan keputusanku. Hasilnya hari ini aku menyesal dan tidak akan ada rasa puas yang bisa menjawab sesal ku itu. Apa yang sudah aku lewatkan kemarin hanya menjadi kenangan yang ga mungkin bisa aku rasakan sampai kapanpun. Tidak akan ada lagi momen itu.
Yang menjadi kesalahan terbesar Kain, menjadi kesalahan terbesarku saat ini. Aku tidak bisa dan tidak mau mendengar Tuhan. Aku terus berkutat pada penjaraku dan berusaha memenjarakan diriku sendiri. "PLEASE FORGIVE ME, LORD"
Read More......
Tuhan mengutuk Kain dengan cara Kain tidak akan mendapatkan apapun yang maksimal dan juga Kain akan menjadi seorang pelarian dan pengembara. Saat kita memenjarakan diri kita, tanpa kita sadar kita juga akan merasakan hal yang sama. Kita tidak akan merasa puas dengan apapun. Meskipun kita tidak secara langsung menjadi seorang pengembara (karena kita memiliki rumah), sadarkah kita bahwa karena ketidakpuasan itu jiwa atau hati kita menjadi seorang pengembara yang mencari kepuasan.
Kedua teguran itu membawa aku secara pribadi menyadari, betapa mudahnya kita membuat diri kita sendiri terpenjara. Aku begitu tertarik dengan pasal ini, karena kemarin aku sudah mendengar suara Tuhan untuk tidak mementingkan egoku. Tapi karena penjara yang aku bangun sendiri, aku tidak memperhatikan suara itu dan terus membuat diriku terpenjara oleh rasa kecewa dan egoku, sampai pada saat penjara itu mulai rapuh baru aku menyadari betapa bodohnya aku dengan keputusanku. Hasilnya hari ini aku menyesal dan tidak akan ada rasa puas yang bisa menjawab sesal ku itu. Apa yang sudah aku lewatkan kemarin hanya menjadi kenangan yang ga mungkin bisa aku rasakan sampai kapanpun. Tidak akan ada lagi momen itu.
Yang menjadi kesalahan terbesar Kain, menjadi kesalahan terbesarku saat ini. Aku tidak bisa dan tidak mau mendengar Tuhan. Aku terus berkutat pada penjaraku dan berusaha memenjarakan diriku sendiri. "PLEASE FORGIVE ME, LORD"
Please Forgive Me, Lord...
I'm Blind...
I'm Deaf...
I never want to make You sad...
Never want to make You angry...
Now, I’m drowning in my guilty
I Believe You...
and I want to walk with You together
Trying more and more
to give You My best
Please Forgive Me, Lord...
I'm Blind...
I'm Deaf...
I never want to make You sad...
Never want to make You angry...
Now, I’m drowning in my guilty
I Believe You...
and I want to walk with You together
Trying more and more
to give You My best
Please Forgive Me, Lord...
Robohkan penjara itu dan dengarlah apa yang Tuhan ingin kita lakukan dan kita akan merasakan puas dengan apa yang kita miliki. Jangan sampai dendam, emosi, ataupun perasaan kita merajai segala panca indra kita sehingga kita tidak dapat merasakan kehadirannya.
Labels: About Me Life MyPoem Reflection 1 comments
9.06.2009
Janji dan pelaksanaan
9.06.2009
Satu pertanyaan yang ada dibenakku saat ini adalah : "Kenapa hampir semua orang tidak bisa menepati apa yang sudah dikatakan?"
Pertanyaan ini sudah ada di benakku lama, dan baru hari ini aku mendapat jawabannya. Selama ini aku terlalu menutup diri dari kenyataan yang ada... Mungkin hal itu terjadi karena aku ga ingin menambah pikiranku. Tapi hari ini Tuhan membuka pikiran dan pandanganku tentang pertanyaan itu.
Tidak semua orang tidak bisa menepati perkataannya. Tapi sebagian besar mereka tidak menepati perkataannya karena memang tidak ingin melakukannya. Meskipun ada juga karena sesuatu hal yang mendesak. Tapi bagiku apa yang sudah dikatakan itu berarti kita mengusahakan untuk bisa terlaksana dengan segala cara. Dan hanya kita yang bisa mengontrol diri kita.
Ya hari ini aku sadar dan aku akan mencoba introspeksi diri. Aku ga akan menyalahkan siapapun karena tidak ingin melakukan sesuatu bersamaku itu adalah hak setiap orang...
Aku akan terus belajar menepati apa yang aku katakan karena aku tau saat aku menjanjikan sesuatu maka aku sudah memberikan harapan yang besar bagi mereka dan mungkin mereka sudah mengorbankan waktunya.
Pertanyaan ini sudah ada di benakku lama, dan baru hari ini aku mendapat jawabannya. Selama ini aku terlalu menutup diri dari kenyataan yang ada... Mungkin hal itu terjadi karena aku ga ingin menambah pikiranku. Tapi hari ini Tuhan membuka pikiran dan pandanganku tentang pertanyaan itu.
Tidak semua orang tidak bisa menepati perkataannya. Tapi sebagian besar mereka tidak menepati perkataannya karena memang tidak ingin melakukannya. Meskipun ada juga karena sesuatu hal yang mendesak. Tapi bagiku apa yang sudah dikatakan itu berarti kita mengusahakan untuk bisa terlaksana dengan segala cara. Dan hanya kita yang bisa mengontrol diri kita.
Ya hari ini aku sadar dan aku akan mencoba introspeksi diri. Aku ga akan menyalahkan siapapun karena tidak ingin melakukan sesuatu bersamaku itu adalah hak setiap orang...
Aku akan terus belajar menepati apa yang aku katakan karena aku tau saat aku menjanjikan sesuatu maka aku sudah memberikan harapan yang besar bagi mereka dan mungkin mereka sudah mengorbankan waktunya.
Tuhan, tuntun aku dengan caraMu untuk terus memegang prinsipku.
Read More......
0 comments
9.05.2009
Kecewa
9.05.2009
Hari ini bisa jadi hari yang paling mengecewakan buat aku. Banyak yang aku harapkan hari ini, tetapi semuanya tidak akan dapat terlaksana hari ini ataupun esok hari.
Hal ini yang membuat aku bener-bener kecewa. Sedih karena aku tidak bisa mewujudkan keinginanku... Kecewa karena aku sudah berharap banyak terhadap sesuatu, tetapi ternyata tidak dapat terlaksana...
Ya setidaknya hari ini aku belajar satu hal dalam kekecewaan. Aku belajar bagaimana aku harus bersabar, dan juga bagaimana aku harus menghadapi kenyataan karena aku hidup di dunia yang serba tidak menentu. Menurutku dengan segala yang sudah dijanjikan pun tidak mungkin semuanya pasti bisa terlaksana, meskipun aku bukan orang yang bisa menerima janji yang tidak ditepati.
Setelah aku search di internet, ada beberapa tips yang diberikan untuk mengatasi rasa kecewa ini, antara lain :
- Pahami Puncak Masalah
Pahami puncak permasalahan yang menyebabkan kita kecewa, dengan memahaminya maka kita mudah mencari jalan keluar atau solusinya.
- Pahami perasaan Kita
Alangkah baiknya jika kita juga memahami perasaan kita, coba hayati tekanan yang kita hadapi sehingga mudah kita mengatasi rasa kecewa tersebut.
- Ikhlas dengan Perasaan Kita Sendiri
Hindari untuk menipu perasaan diri kita sendiri, karena adakalanya rasa kecewa karena hal yang lain. Misal kita kecewa karena rekan kerja berhasil mencapai karir yang lebih tinggi tetapi sebenarnya kita kecewa karena rekan kita itu lebih cantik. Dalam contoh itu kita melihat bahwa kita menambah beban kecewa dengan perasaan kecewa mencapai karir itu bukan cuma lebih cantik. Coba hayati dengan tenang perasaan kita, puncak dari rasa kecewa tersebut.
- Pahami Puncak Kekecewaan
Selain memahami puncak masalah, coba pahami juga puncak dari rasa kecewa tersebut. Apakah puncak kecewa tersebut selalu berulang-ulang kita alami? apakah ada salah dalam diri kita? dan sebagainya.
- Menghindarinya
Setelah mengetahui dan memahami puncak dari kekecewaan, coba memikirkan apakah hal-hal tersebut dapat dihindari di masa akan datang, sehingga kita masih dan bermankan memiliki harapan dan mencegah hal kecewa tersebut.
- Cara mengatasi kekecewaan
Jika kita merasa kita sudah bertindak/berusaha untuk mengatasi kekecewaan tersebut, kita sebenarnya telah berhasil yaitu berhasil didalam menguasai diri kita untuk mengatasi rasa kecewa. Ada beberapa cara ‘obat’ atasi rasa kecewa tersebut;
* Fokus perhatian kepada aktivitas lain yang bermanfaat
* Melupakan kekecewaan tersebut dan berkomitmen untuk tidak kecewa lagi
* Meluahkan perasaan kita kepada teman atau orang yang kita percayai
- Minta nasehat atau saran dari orang lain
Cobalah untuk meminta nasehat dari orang lain yang kita hormati dan sebaliknya jangan meminta nasehat dari orang yang kita benci atau yang sakitkan hati kita. Intinya adalah jangan menambah perasaan kecewa tetapi mengurangi rasa kecewa tersebut.
- Jangan memanjakan perasaan
salah satu obat mengatasi rasa kecewa adalah jangan memanjakan perasaan kita, hindari untuk terlalu membawa perasaan. Coba lakukan aktifitas lainnya yang dapat mengalihkan fikiran dari hal yang menyebabkan rasa kecewa.
- Biarkan Otak mengatasi Hati
Cobalah untuk menenangkan perasaan dengan pemikirian, jika kita menggunakan otak untuk mengatasi perasaan (hati) akan lebih mudah kita melihat jalan yang lebih lurus dan rasional. Biasanya pemikiran rasional akan dapat mengatasi rasa kecewa.
- Tingkatkan keyakinan diri
Rasa kecewa biasanya muncul ketika kita kurang percaya diri. Hal ini sangat berperan dalam munculnya rasa kecewa pada diri kita.
Tips-tips ini mungkin dapat membantu menghilangkan rasa kecewa yang aku rasakan saat ini, dan semoga saja dapat membantu yang lain yang sedang kecewa. Read More......
Hal ini yang membuat aku bener-bener kecewa. Sedih karena aku tidak bisa mewujudkan keinginanku... Kecewa karena aku sudah berharap banyak terhadap sesuatu, tetapi ternyata tidak dapat terlaksana...
Ya setidaknya hari ini aku belajar satu hal dalam kekecewaan. Aku belajar bagaimana aku harus bersabar, dan juga bagaimana aku harus menghadapi kenyataan karena aku hidup di dunia yang serba tidak menentu. Menurutku dengan segala yang sudah dijanjikan pun tidak mungkin semuanya pasti bisa terlaksana, meskipun aku bukan orang yang bisa menerima janji yang tidak ditepati.
Setelah aku search di internet, ada beberapa tips yang diberikan untuk mengatasi rasa kecewa ini, antara lain :
- Pahami Puncak Masalah
Pahami puncak permasalahan yang menyebabkan kita kecewa, dengan memahaminya maka kita mudah mencari jalan keluar atau solusinya.
- Pahami perasaan Kita
Alangkah baiknya jika kita juga memahami perasaan kita, coba hayati tekanan yang kita hadapi sehingga mudah kita mengatasi rasa kecewa tersebut.
- Ikhlas dengan Perasaan Kita Sendiri
Hindari untuk menipu perasaan diri kita sendiri, karena adakalanya rasa kecewa karena hal yang lain. Misal kita kecewa karena rekan kerja berhasil mencapai karir yang lebih tinggi tetapi sebenarnya kita kecewa karena rekan kita itu lebih cantik. Dalam contoh itu kita melihat bahwa kita menambah beban kecewa dengan perasaan kecewa mencapai karir itu bukan cuma lebih cantik. Coba hayati dengan tenang perasaan kita, puncak dari rasa kecewa tersebut.
- Pahami Puncak Kekecewaan
Selain memahami puncak masalah, coba pahami juga puncak dari rasa kecewa tersebut. Apakah puncak kecewa tersebut selalu berulang-ulang kita alami? apakah ada salah dalam diri kita? dan sebagainya.
- Menghindarinya
Setelah mengetahui dan memahami puncak dari kekecewaan, coba memikirkan apakah hal-hal tersebut dapat dihindari di masa akan datang, sehingga kita masih dan bermankan memiliki harapan dan mencegah hal kecewa tersebut.
- Cara mengatasi kekecewaan
Jika kita merasa kita sudah bertindak/berusaha untuk mengatasi kekecewaan tersebut, kita sebenarnya telah berhasil yaitu berhasil didalam menguasai diri kita untuk mengatasi rasa kecewa. Ada beberapa cara ‘obat’ atasi rasa kecewa tersebut;
* Fokus perhatian kepada aktivitas lain yang bermanfaat
* Melupakan kekecewaan tersebut dan berkomitmen untuk tidak kecewa lagi
* Meluahkan perasaan kita kepada teman atau orang yang kita percayai
- Minta nasehat atau saran dari orang lain
Cobalah untuk meminta nasehat dari orang lain yang kita hormati dan sebaliknya jangan meminta nasehat dari orang yang kita benci atau yang sakitkan hati kita. Intinya adalah jangan menambah perasaan kecewa tetapi mengurangi rasa kecewa tersebut.
- Jangan memanjakan perasaan
salah satu obat mengatasi rasa kecewa adalah jangan memanjakan perasaan kita, hindari untuk terlalu membawa perasaan. Coba lakukan aktifitas lainnya yang dapat mengalihkan fikiran dari hal yang menyebabkan rasa kecewa.
- Biarkan Otak mengatasi Hati
Cobalah untuk menenangkan perasaan dengan pemikirian, jika kita menggunakan otak untuk mengatasi perasaan (hati) akan lebih mudah kita melihat jalan yang lebih lurus dan rasional. Biasanya pemikiran rasional akan dapat mengatasi rasa kecewa.
- Tingkatkan keyakinan diri
Rasa kecewa biasanya muncul ketika kita kurang percaya diri. Hal ini sangat berperan dalam munculnya rasa kecewa pada diri kita.
Tips-tips ini mungkin dapat membantu menghilangkan rasa kecewa yang aku rasakan saat ini, dan semoga saja dapat membantu yang lain yang sedang kecewa. Read More......
Labels: Life 0 comments
9.04.2009
TUHAN SUMBER PENGHARAPAN
9.04.2009
"Harapan" merupakan kata yang mungkin tanpa kita sadar menjadi kata yang paling kita sukai dan selalu ingin didengar oleh semua orang. Baik pada saat-saat yang bahagia maupun sedih. Contohnya saja :
Hanya manusia yang putus asa yang tidak berharap maupun melihat bahwa harapan itu ada. Sering kita dengar kalimat "TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN". Kalimat ini menunjukkan secercah harapan bahwa kita akan mampu melakukannya. Tapi apakah berhenti sampai sini kata-kata itu?
Kalau kita berhenti pada titik itu, maka harapan yang timbul itu akan menjadi harapan belaka yang kita tidak pernah bisa menggapainya.
Kita harus menggantungkan harapan itu kepada Allah. Seringkali setiap orang akan menjawab "Allah" pada saat diberikan pertanyaan "Kepada siapa kamu menggantungkan harapanmu?" Tapi pada kenyataannya, perbuatan dan tindakannya tidak menunjukkan bahwa mereka berharap kepada Allah. Manusia seringkali mengandalkan kepada diri sendiri dan orang lain karena mereka dapat melihat dan meminta secara nyata.
Biasanya orang akan merasa tenang jika mereka berharap pada seseorang/sesuatu yang besar, misal kepada Presiden, Raja atau yang lainnya. Tapi apakah mereka dapat dipercaya? Bukankah mereka juga manusia biasa yang begitu kecil, yang penuh dengan kelemahan, yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dunia yang besar ini, mengapa kita tidak berharap pada dunia saja? Atau berharap kepada alam semesta yang jauh lebih besar? Kita tidak berharap kepada dunia dan alam semesta karena kita tahu dunia dan alam semesta adalah benda mati yang tidak dapat berbuat apa-apa, mengapa kita tidak percaya dan berharap kepada yang lebih besar dari alam semesta, yaitu Dia yang menciptakan alam semesta, Allah semesta alam?
Bukankah sejarah dan Alkitab telah menyatakan bahwa di tengah-tengah ketiadaaan harapan, Allahlah sumber pengharapan terbesar itu? Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia memberikan harapan terlepasnya manusia dari murka Allah dan hukuman kekal. Sebuah harapan yang PASTI dan SUDAH tergenapi. Allahlah tempat pengharapan. Berharaplah hanya kepada-Nya!
- Keluarga pasien yang sakit parah selalu berharap dokter berkata "Masih ada harapan."
- Seorang usahawan berharap usahanya sukses sehingga tokonya diberi nama “Harapan Jaya.”
- Orang tua yang penuh harapan memberi nama anaknya Harapan.
Hanya manusia yang putus asa yang tidak berharap maupun melihat bahwa harapan itu ada. Sering kita dengar kalimat "TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN". Kalimat ini menunjukkan secercah harapan bahwa kita akan mampu melakukannya. Tapi apakah berhenti sampai sini kata-kata itu?
Kalau kita berhenti pada titik itu, maka harapan yang timbul itu akan menjadi harapan belaka yang kita tidak pernah bisa menggapainya.
Kita harus menggantungkan harapan itu kepada Allah. Seringkali setiap orang akan menjawab "Allah" pada saat diberikan pertanyaan "Kepada siapa kamu menggantungkan harapanmu?" Tapi pada kenyataannya, perbuatan dan tindakannya tidak menunjukkan bahwa mereka berharap kepada Allah. Manusia seringkali mengandalkan kepada diri sendiri dan orang lain karena mereka dapat melihat dan meminta secara nyata.
Biasanya orang akan merasa tenang jika mereka berharap pada seseorang/sesuatu yang besar, misal kepada Presiden, Raja atau yang lainnya. Tapi apakah mereka dapat dipercaya? Bukankah mereka juga manusia biasa yang begitu kecil, yang penuh dengan kelemahan, yang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dunia yang besar ini, mengapa kita tidak berharap pada dunia saja? Atau berharap kepada alam semesta yang jauh lebih besar? Kita tidak berharap kepada dunia dan alam semesta karena kita tahu dunia dan alam semesta adalah benda mati yang tidak dapat berbuat apa-apa, mengapa kita tidak percaya dan berharap kepada yang lebih besar dari alam semesta, yaitu Dia yang menciptakan alam semesta, Allah semesta alam?
Bukankah sejarah dan Alkitab telah menyatakan bahwa di tengah-tengah ketiadaaan harapan, Allahlah sumber pengharapan terbesar itu? Kedatangan Tuhan Yesus ke dunia memberikan harapan terlepasnya manusia dari murka Allah dan hukuman kekal. Sebuah harapan yang PASTI dan SUDAH tergenapi. Allahlah tempat pengharapan. Berharaplah hanya kepada-Nya!
“Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!”
Mazmur 131:3
Read More......
Mazmur 131:3
Labels: Reflection Stress reliever 2 comments
Subscribe to:
Posts (Atom)