6.07.2009

Sesal Tiada Akhir

6.07.2009
Hari ini, aku menyebutnya hari penyesalan... Ada 2 hal yang patut aku sesali meskipun aku tau sesal itu tiada guna.

1. Aku menyesal sudah melanggar pantanganku yang akhirnya justru menyusahkan aku sendiri.
2. Aku menyesal sudah meremehkan panggilanku.

Ya mungkin hari ini bisa menjadi pelajaran berharga buat aku.

Hanya puisi ini yang bisa menggambarkan suasana hatiku saat ini.....

Satu rasa dihati
Kau berikan hati penuh pengharapan
Laksana gemuruh ombak
Hatiku rindu padaMu


Kau selalu ada untukKu
Tapi ini balasanKu
Tak kupedulikan harapanMu
Satu alasan tlah menghancurkan segalaNya


Saat rindu itu hilang
Kuingin Kau tumbuhkan rasa itu
Saat rasa itu datang
Kutinggalkan tanpa bekas


Hinanya diriku
Pantaskah aku dihadapanMu?
Rasa sesal ini memberiKu pelajaran
Kutahu Kau inginku dekat padaMu


Takkan lagi kuacuhkan rasa itu
Kau buat aku mengerti hadirMu
Takkan lagi kusakiti hatiMu
Biarkan aku selalu dekat padaMu


Maafkan segala lakuKu
Ku sungguh menyesal
Ku tak tahu harus bagaimana
Kau segalanya bagiKu


Semoga tidak ada orang yang mengikuti kesalahanku ini....



NB : Meskipun Tuhan begitu pemaaf, tapi akan lebih baik jika kita tidak menyakitinya dari awal...

2 comments:

Henny said...

bener..setuju dengan kalimat terakhirnya.

Alfi said...

wah..
puisinya puitis bnget n teruslah kembangkan bakatmu membuat puisi..

Post a Comment