6.14.2009

Mengendalikan Pikiran???

6.14.2009
Baru beberapa jam yang lalu aku posting, sekarang jadi pingin posting lagi. Saat ini pikiranku lagi kacau + bingung.

Kalau bi
asanya aku selalu punya kesimpulan dan penyelsaian dalam setiap postinganku, kali ini aku belum bisa memberikan kesimpulan maupun penyelesaiannya.

Karena kekacauan dan kebingungan dalam pikiranku ini, perasaan ku jadi serba tidak menentu. Ingin rasanya menghukum diri dengan segala kesendirian. Tapi dibalik hati yang paling dalam aku takut untuk menjadi sendiri.

Kadang kala aku ingin benar-benar menjadi sendiri, karena aku merasa ga layak punya seorang temen. Tapi selalu ada suara dalam pikiranku bahwa aku mahkluk sosial yang selalu butuh teman.
Entah apa yang ada di pikiranku sekarang, tapi aku merasa hidupku ini ga penting untuk orang lain, tapi hanya penting untuk sebuah pekerjaan.

Seringkali aku merasa bahwa dalam suatu persahabatan, aku lebih butuh mereka sebagai teman dekatku daripada mereka butuh aku, dan seringkali pula aku berbicara pada diriku sendiri untuk tidak berpikir seperti itu. Karena banyak orang yang tidak terlalu peduli dengan pikiran-pikiran seperti itu. Ingin rasanya bisa seperti mereka yang tidak perlu memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan.

Jumat lalu, PD di kantor menceritakan tentang pengendalian diri.... Dari hasil sharing, ada yang mengaku susah untuk mengendalikan makan, dan emosi. Tapi setelah aku pikirkan, yang paling sulit untuk dikendalikan dalam hidupku adalah pikiran. Bagiku, susah sekali mengendalikan pikiran. Sampai saat ini aku ga bisa mengendalikannya meskipun aku sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Karena sudah aku serahkan kepada Tuhan, aku tidak kuatir.... Tapi aku selalu mencari jalan keluarnya selama hal itu belum terselesaikan. Hal ini yang membuat aku senantiasa berpikir setiap saat.

Bingung juga gmn aku bisa mengendalikan pikiranku ini. Seperti saat ini, aku bingung karena aku ingin menghilangkan kekacauan dalam pikiranku dan berusaha mengendalikannya. Tapi karena tidak bisa, jadi pikirannya semakin bertambah.
Aku tau, pikiranku akan berkurang saat hal itu sudah terselesaikan, tapi aku menyukai mengerjakan banyak hal untuk mengisi kekosongan waktu. Bagiku lebih baik sibuk daripada nganggur. Jadinya pikiranku tidak akan pernah kosong.

0 comments:

Post a Comment