Kejadian 2:18 : TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Saya percaya, kita pasti sudah sering mendengar ayat tersebut di atas. Kita percaya bahwa Tuhan selalu menciptakan kita sebagai mahkluk sosial. Ga ada satu orang pun yang bisa hidup sendirian di dunia ini. Tapi tak jarang juga kita merasakan kesepian...
Meski kita sudah berusaha keluar dari lubang kesepian itu tapi ternyata lubang itu terlalu dalam, susah untuk bisa keluar dari lubang itu. Tapi kita masih terus berusaha dan percaya kepadaNya bahwa Dia pasti memberikan pertolongan. Mungkin tidak hanya 1 hal (akhir) yang ditunggu, tapi seringkali pula pada saat berada dalam posisi ini, kita menantang Tuhan. Apalagi yang Tuhan inginkan terjadi pada kita. Saya sendiri tidak tahu saat kita berada pada posisi itu apa yang harus kita harapkan... Saat kita terus berharap keluar dari semua ini dan sampai pada puncaknya, apa lagi yang bisa kita harapkan selain kita berseru dan bertanya kepadaNya "Apalagi yang Engkau ingin aku rasakan?, belum cukupkah semua ini?"
Meskipun saya tau bahwa dalam suatu hal yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita, pasti Tuhan ingin kita belajar tentang sesuatu hal. Tapi hal itu berat rasanya.
Saat saya sedang senggang dan membuka Alkitab saya menemukan pasal di kitab mazmur yang bunyinya :
142:1 Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: suatu doa. Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN.
142:2 Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.
142:3 Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.
142:4 Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku.
142:5 Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!"
142:6 Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.
142:7 Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu. Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.
Dalam alkitab mengijinkan kita untuk berseru meminta pertolonganNya. Sama dengan pasal itu, saat kita berada dalam situasi ini sama seperti kita berada dalam sebuah gua dan berseru kepada Tuhan... Mungkin hanya satu cara yang dapat kita lakukan apabila kita sudah memintanya yaitu MENUNGGU.
Menunggu rencanaNya yang pernah dikatakan bahwa rencanaNya indah pada waktuNya.
Mungkin apabila kita rasakan apa yang tidak kita inginkan, cuma ini yang mampu kita katakan :
Meski kita sudah berusaha keluar dari lubang kesepian itu tapi ternyata lubang itu terlalu dalam, susah untuk bisa keluar dari lubang itu. Tapi kita masih terus berusaha dan percaya kepadaNya bahwa Dia pasti memberikan pertolongan. Mungkin tidak hanya 1 hal (akhir) yang ditunggu, tapi seringkali pula pada saat berada dalam posisi ini, kita menantang Tuhan. Apalagi yang Tuhan inginkan terjadi pada kita. Saya sendiri tidak tahu saat kita berada pada posisi itu apa yang harus kita harapkan... Saat kita terus berharap keluar dari semua ini dan sampai pada puncaknya, apa lagi yang bisa kita harapkan selain kita berseru dan bertanya kepadaNya "Apalagi yang Engkau ingin aku rasakan?, belum cukupkah semua ini?"
Meskipun saya tau bahwa dalam suatu hal yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita, pasti Tuhan ingin kita belajar tentang sesuatu hal. Tapi hal itu berat rasanya.
Saat saya sedang senggang dan membuka Alkitab saya menemukan pasal di kitab mazmur yang bunyinya :
142:1 Nyanyian pengajaran Daud, ketika ia ada di dalam gua: suatu doa. Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN.
142:2 Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.
142:3 Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.
142:4 Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku.
142:5 Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!"
142:6 Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.
142:7 Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu. Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.
Dalam alkitab mengijinkan kita untuk berseru meminta pertolonganNya. Sama dengan pasal itu, saat kita berada dalam situasi ini sama seperti kita berada dalam sebuah gua dan berseru kepada Tuhan... Mungkin hanya satu cara yang dapat kita lakukan apabila kita sudah memintanya yaitu MENUNGGU.
Menunggu rencanaNya yang pernah dikatakan bahwa rencanaNya indah pada waktuNya.
Mungkin apabila kita rasakan apa yang tidak kita inginkan, cuma ini yang mampu kita katakan :
Ku terduduk diam dalam kesunyian
Menanti sedikit hembusan angin
Angin sepoi-sepoi yang menentramkan
Kesejukan yang lama kunantikan
Meski Secercah harapan di pelupuk mata
Tapi tangan ini tak mampu menjangkau
Mendekatlah... Mendekatlah....
Biarkan aku menjangkauMu
Cukup sudah kurasa
Bawa aku disampingMu
Kekekalan itu menjadi akhir segalanya
Bawa aku masuk....
Biarkan aku menemukanMu
Jangan biarkan aku hancur perlahan
Jangan ambil semua milikku
Ambillah aku untuk selalu bersamaMu
Menanti sedikit hembusan angin
Angin sepoi-sepoi yang menentramkan
Kesejukan yang lama kunantikan
Meski Secercah harapan di pelupuk mata
Tapi tangan ini tak mampu menjangkau
Mendekatlah... Mendekatlah....
Biarkan aku menjangkauMu
Cukup sudah kurasa
Bawa aku disampingMu
Kekekalan itu menjadi akhir segalanya
Bawa aku masuk....
Biarkan aku menemukanMu
Jangan biarkan aku hancur perlahan
Jangan ambil semua milikku
Ambillah aku untuk selalu bersamaMu
by : NN (11 Juli 2009 : 04.00 AM WIB)
Semoga puisi ini mewakili semua perasaan teman-teman yang sedang berada dalam guanya. Terus berharap, apapun yang kita harapkan padaNya.
0 comments:
Post a Comment