Bagaimana saya bisa mengasihi seseorang yang tidak mengasihi saya?
Bagaimana saya bisa tidak memikirkan perasaan saya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini terus ada di dalam pikiran saya. Mengasihi yang asal mengasihi mungkin bisa saya berikan, tapi mengasihi yang benar-benar mengasihi... Selama ini saya berikan karena orang itu mengasihi saya atau saya berharap orang itu pun mengasihi saya.Bagaimana saya bisa tidak memikirkan perasaan saya?
Setiap saya bergumul karena hal ini, selalu ada saja yang mengingatkan saya. Seorang dosen yang saya kagumi yang sekarang menjadi sahabat saya pernah berkata waktu saya menceritakan pergumulan saya kepadanya. "Kita hidup itu untuk menjadi berkat untuk orang lain, apapun yang mereka lakukan kepada kita... Tapi Tuhan ingin hidup kita ini menjadi berkat" Kata-kata ini terngiang terus dalam pikiran saya, bahkan sampai hari ini setiap saya menyesal karena telah mengasihi orang yang salah, hanya kata-kata itu yang muncul. Akhir-akhir ini di gereja, saya selalu mendengar tentang kasih... kasih... dan kasih...
Dan puncaknya ada pada hari ini. Hari ini adalah jumat pertama dimana umat katolik biasanya akan mengikuti misa jumat pertama yang ditutup dengan adorasi di gereja. Hari ini saya menyempatkan diri untuk ke gereja jumat pertama dengan teman-teman kantor. Pada saat misa, romo sempat menyingung tentang kasih dalam kotbah nya. Saat itu, saya merasakan pikiran saya ikut berbicara. Kalau selama ini hati saya selalu menginginkan dapat mengasihi orang lain tanpa syarat orang tersebut mengasihi saya, tetapi pikiran saya selalu menginginkan kasih dari orang lain. Saya akan sangat sedih saat saya menyadari bahwa saya sudah mengasihi orang yang tidak mengasihi saya, saya akan sangat kecewa dan ingin rasanya tidak mengasihi dia. Tapi saat itu, pikiran saya berkata tidak seperti biasanya : "Apa yang Tuhan inginkan ke kamu itu adalah belajar. Belajar bagaimana mengasihi orang lain tanpa syarat. Kamu harus bersyukur karena Tuhan ingin kamu jadi lebih baik. Ini semua adalah tahap belajarmu, jangan takut... dan jangan menyesal kalau kamu sudah mengasihinya" Kira-kira suara yang keluar seperti itu.
Saat itu juga, saya menyadari bahwa saya harus tetap berusaha memberikan kasih tanpa mengharap kasih. Saya juga mengingat ada ayat yang pernah saya baca tentang kasih yang bunyinya
"Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!. Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:14,17,19-21)
Rasul Paulus juga pernah mengingatkan umat di Galatia untuk terus berbuat baik "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. " (Galatia 6 : 9)
Lewat Blog ini, saya juga ingin meminta maaf kepada sahabat saya yang mungkin akhir-akhir ini merasa bahwa kasih saya kepadanya berkurang. ini janjiku : "Aku akan belajar untuk terus mengasihimu apapun yang kamu perbuat kepadaku. Aku akan terus berusaha mengasihimu tanpa syarat seperti yang sudah Tuhan ajarkan kepada kita semua untuk memiliki kasih yang sempurna. Aku tau hal itu tidak mudah. Tapi aku percaya Tuhan selalu menunjukkan jalan bagiku" Ingatkan selalu aku akan janjiku ini.
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap.
(1 Korintus 13 : 1-8)
2 comments:
The one thing we can never get enough of is love. And the one thing we can never give enough of is love. (Henry Miller)
@Sutaaraito : Thx for the comment... very nice quote..
Post a Comment