Dosen memang bukan profesi saya yang utama, tetapi tidak bisa dikatakan profesi sampingan saya. Saya menyukai mengajar mahasiswa, saya rela tidak beristirahat demi membagikan ilmu saya kepada mahasiswa. Seringkali saya mendapat pertanyaan "Apa tidak capek, harus mengajar sepulang kerja dengan perjalanan yang jauh?" Memang perjalanan dari kantor ke tempat saya mengajar membutuhkan waktu lebih dari 20km di tengah kemacetan orang sepulang kerja. Tetapi saya juga tidak pernah menyangka bahwa di tempat saya mengajar, saya menemukan satu kedamaian dan juga kegembiraan yang mungkin hilang saat saya mempunyai suatu masalah. Di tempat inilah satu-satunya saya tidak mengingat lagi masalah yang ada.
Menjadi seorang dosen bagi saya adalah satu kesempatan yang diberikan Tuhan untuk memberikan apa yang sudah saya dapat. Saya begitu menghormati dosen-dosen saya yang telah membuat saya menjadi seperti ini. Tanpa Mereka saya akan jauh dari harapan semua orang.
Meskipun saat ini kita sama-sama menjadi dosen, tetapi rasa hormat saya kepada mereka tidak pernah berkurang, saya banyak belajar mengenai segala hal. Baik hal formal (mata kuliah), maupun pelajaran hidup. Karena itulah saya ingin menjadi seorang dosen yang baik pula bagi mahasiswa-mahasiswa saya.
Sebelum saya memulai mengajar, saya pernah mencari artikel untuk menjadi dosen yang baik. Dalam artikel tersebut, saya menemukan ada 10 Hal yang harus dilakukan untuk menjadi dosen yang baik, antara lain :
1. Menyampaikan informasi dasar
- Menjelaskan fakta dan eksperimen dengan jelas dan akurat
2. Membuat hal yang sedang dibahas menjadi jelas
- Tidak menyebutkan serangkaian fakta tanpa tujuan yang jelas
- Mengaitkan hal-hal yang diterangkan rinci dengan poin yang ingin disampaikan
- Menyeimbangkan antara contoh spesifik dan prinsip-prinsip umum
3. Membingkai informasi—menempatkannya dalam gambaran yang lebih besar (utuh)
- Sebelum menyajikan suatu topik, ia memberikan pengantar tentang topik yang akan dibahas.
- Ketika menjelaskan topik, ia mengaitkan potongan-potongan informasi yang diberikan pada hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya dan yang akan disebutkan kemudian..
- Sesudah menjelaskan topik tersebut, ia memberikan ringkasan tentang topik yang telah dibahas.
4. Berpindah dari topik ke topik secara terorganisasi.
5. Menggunakan alat Bantu visual yang tepat (papan tulis, overhead projector, slide, komputer, benda model, dsb.) untuk:
- Menunjukkan poin-poin yang penting;
- Menunjukkan diagram (atau video, model, dsb.) untuk menggambarkan poin-poin yang perlu digambarkan.
6. Menggunakan papan tulis atau alat bantu visual lainnya sedemikian rupa sehingga membuat materi yang dibahas itu menjadi semakin jelas dan memudahkan mahasiswa untuk mencatatnya.
- Misalnya, menggunakan alat bantu visual yang cukup besar, tampak jelas, menggunakan warna bilamana perlu, membagikan handout tentang diagram yang rumit, menggambarkan langkah-langkah dalam suatu proses satu demi satu, bukan terus menerus mengubah satu gambar saja.
7. Menjawab pertanyaan dengan baik:
- Berusaha mengetahui apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh penanya.
- Menjawab pertanyaan tersebut secara langsung (to the point)
- Tidak menyimpang dari persoalan.
- Menunda pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat.
- Tidak memandang rendah mahasiswa.
- Memastikan bahwa seluruh mahasiswa di kelas itu mendengar baik pertanyaannya maupun jawabannya.
8. Menggunakan istilah-istilah teknis secara tepat:
- Menjelaskan istilah-istilah baru.
- Tidak menggunakan istilah-istilah teknis kalau memang tidak perlu.
- Tidak menggunakan jargon-jargon lab bila tidak tepat.
9. Menjaga mahasiswa tetapi tertarik dan membuat suasana kelas hidup.
- Membuat variasi dalam memberikan kuliah dengan cara menjawab pertanyaan, mengubah nada suara, dsb.
- Menceriterakan lelucon atau anekdot yang relevan.
- Menunjukkan bagaimana materi teknis dalam kuliah itu terkait dengan beberapa topik yang menjadi perhatian masyarakat saat itu.
- Berbicara kepada seluruh mahasiswa—tidak hanya membaca catatan kuliah yang telah disiapkan sebelumnya.
- Tampak tertarik pada materi yang sedang ia jelaskan, bukan bosan.
10. Memberikan kuliah pada tingkatan yang tepat.
- Materi kuliah tidak terlalu sederhana atau terlalu sulit.
- Kecepatan menyajikan fakta dan gagasan cukup dapat diterima.
http://www.columbia.edu/cu/biology/faculty/mowshowitz/howto_guide/lecturer.html
Tetapi setelah saya diberi kesempatan mengajar oleh almamater saya, ada beberapa hal lagi yang penting yang harus dilakukan oleh seorang dosen, yaitu
1. Mengetahui kebutuhan mahasiswa dan mampu menempatkan diri sebagai mahasiswa (pernah mendengar cerita tentang 8*3 = 23?)
2. Berani mengakui kesalahan
3. Mengerti dengan benar materi yang diajarkan
Semoga artikel ini berguna, terutama bagi semua dosen di Indonesia, sehingga mutu pendidikan di Indonesia dapat meningkat. Harapan saya, kita sama-sama membangun negeri ini dimulai dari pendidikan dengan tidak menjadi dosen yang asal-asalan.
Menjadi "DOSEN YANG BAIK" pasti menjadi impian semua dosen. Hal ini juga yang menjadi impian terdalam saya. Terima kasih kepada almamater saya yang sudah memberikan kesempatan mengajar. Semoga saya dapat terus membantu dan memberikan yang terbaik untuk almamater saya tercinta.
Read More......