10.29.2008

Twilight Series - Download here

10.29.2008
//www/firstshowing.net

Photo courtesy of http://www.firstshowing.net


For the readers who are too cheap to buy the Twilight books in english version … :) or just want to “check it out” before buying the real books, I’ve founded the Twilight series in Ebook format (*.lit) in the link below:
Twilight Series


The password is “goodtimes

You would also need to download the free Microsoft Reader in order to read the books… Don’t worry this is freeware as stated on the Microsoft website…

Microsoft reader




And, You can check out the trailer here
Read More......


10.28.2008

The Donkey

10.28.2008
One day a farmer's donkey fell down into a well. The animal cried piteously for hours as the farmer tried to figure out what to do. Finally, he decided the animal was old, and the well needed to be covered up anyway; it just wasn't worth it to retrieve the donkey.

He invited all his neighbours to come over and help him. They all grabbed a shovel and began to shovel dirt into the well. At first, the donkey realized what was happening and cried horribly. Then, to everyone's amazement he quieted down.

A few shovel loads later, the farmer finally looked down the well. He was astonished at what he saw. With each shovel of dirt that hit his back, the donkey was doing something amazing. He would shake it off and take a step up.

As the farmer's neighbours continued to shovel dirt on top of the animal, he would shake it off and take a step up. Pretty soon, everyone was amazed as the donkey stepped up over the edge of the well and happily trotted off!

MORAL :
Life is going to shovel dirt on you, all kinds of dirt. The trick to getting out of the well is to shake it off and take a step up. Each of our troubles is a steppingstone. We can get out of t he deepest wells just by not stopping, never giving up! Shake it off and take a step up.

Remember the five simple rules to be happy:
1. Free your heart from hatred - Forgive.
2. Free your mind from worries - Most never happen.
3. Live simply and appreciate what you have.
4. Give more.
5. Expect less
Read More......

10.24.2008

Two Choices

10.24.2008
Jerry is the manager of a restaurant in America. He is always in a good mood and always has something positive to say. When someone would ask him how he was doing, he would always reply, "If I were any better, I would be twins!"
Many of the waiters at his restaurant quit their jobs when he changed jobs so they could follow him around from restaurant to restaurant. The reason the waiters followed Jerry was because of his attitude. He was a natural motivator. If an employee was having a bad day, Jerry was always there, telling the employee how to look on the positive side of the situation.

Seeing this style really made me curious, so one day I went up to Jerry and asked him, "I don't get it! No one can be a positive person all of the time. How do you do it?"

Jerry replied, "Each morning I wake up and say to myself, I have two choices today. I can choose to be in a good mood or I can choose to be in a bad mood I always choose to be in a good mood. Each time something bad happens, I can choose to be a victim or I can choose to learn from it. I always choose to learn from it. Everytime someone comes to me complaining, I can choose to accept their complaining or I can point out the positive side of life. I always choose the positive side of life."

"But it's not always that easy," I protested.
"Yes, it is," Jerry said "Life is all about choices. When you cut away all the junk, every situation is a choice.You choose how you react to situations You choose how people will affect your mood. You choose to be in a good mood or bad mood. It's your choice how you live your life."

Several years later, I heard that Jerry accidentally did something you are never supposed to do in the restaurant business: left the back door of his restaurant open one morning and was robbed by three armed men. While trying to open the safe, his hand, shaking from nervousness slipped off the combination. The robbers panicked and shot him.
Luckily, Jerry was found quickly and rushed to the hospital.
After 18 hours of surgery and weeks of intensive care, Jerry was released fromthe hospital with fragments of the bullets still in his body. I saw Jerry aboutsix months after the accident. When I asked him how he was, he replied, "If I were any better, I'd be twins. Want to see my scars?" I declined to see his wounds, but did ask him what had gone through his mind as the robbery took place.

"The first thing that went through my mind was that I should have locked the back door," Jerry replied. "Then, after they shot me, as I lay on the floor, Iremembered that I had twochoices: I could choose to live or choose to die. I chose to live."

"Weren't you scared?" I asked.

Jerry continued, "The paramedics were great. They kept telling me. I was going to be fine. But when they wheeled me into the Emergency Room and I saw the expressions on the faces of the doctors and nurses, I got really scared. In their eyes, I read 'He's a dead man.' I knew I need to take action."
"What did you do?" I asked.
"Well, there was a big nurse shouting questions at me," said Jerry. "She asked if I was allergic to anything."

'Yes,' I replied.

The doctors and nurses stopped working as they waited for my reply. I took a deep breath and yelled, 'Bullets!' Over their laughter, I told them, 'I am choosing to live. Please operate on me as if I am alive, not dead'."

Jerry lived thanks to the skill of his doctors, but also because of his amazing attitude. I learned from him that every day you have the choice to either enjoy your life or to hate it. The only thing that is truly yours that no one can control or take from you is your attitude, so if you can take care of that, everything else in life becomes much easier.
Read More......

Never Give Up

7UP
Tentu kamu mengenal 7up. Merk softdrink rasa jeruk nipis ini terbilang cukup populer di penjuru dunia. Dibalik ketenaran merk 7up rupanya ada kisah yang sangat menarik untuk kita pelajari tentang arti "pantang menyerah".

Awal mulanya perusahaan ini mengambil nama 3up sebagai merek sodanya. Namun sayangnya, usaha ini gagal. Kemudian si pendiri kembali memperjuangkan bisnisnya dan mengganti namanya dengan 4up. Malangnya, produk ini pun bernasib sama dengan sebelumnnya. 

Selanjutnya dia berusaha bangkit lagi dan mengganti lagi namanya menjadi 5up. Gagal lagi. Kecintaanya pada soda membuatnya tak menyerah dan berusaha lagi dengan nama baru 6up. Produk ini pun gagal dan dia pun menyerah.

Beberapa tahun kemudian, orang lain muncul dan membuat soda dengan nama 7up dan mendapat sukses besar! Mungkin kita tidak tahu kapan usaha kita akan membuahkan hasil, tapi suatu saat nanti pastilah waktu itu akan tiba. Justru karena kita ga tahu kapan waktu keberhasilan kita, maka jangan pernah kita menghentikan usaha kita dan memutuskan untuk menyerah. 3up gagal, buatlah 4up! 4up gagal, dirikan 5up! bahkan meski harus muncul 6up, 7up, 8up, atau 100up sekalipun, jangan pernah berhenti sampai jerih payah kita membuahkan hasil.

Percayalah bahwa Tuhan menghargai usaha kita. keberhasilan tidak datang pada orang yang malas berjuang dan gampang menyerah. Tunjukan kualitas iman kita melalui ketekunan kita dalam berjuang! TETAP SEMANGAT!
Read More......

Wanita Bijak

Seorang wanita bijaksana yang sedang berjalan di suatu pegunungan menemukan sebuah batu permata yang berharga. Keesokan harinya ia bertemu dengan seorang pengembara yang sedang lapar Wanita bijak itu membuka bungkusan yang dibawanya dan berbagi makanan dengannya.

Pengembara yang sedang lapar itu melihat batu permata yang dibawa wanita itu dan memintanya. Wanita itu memberikannya tanpa ragu-ragu. Sang pengembara pergi dengan gembira karena nasib baiknya. Ia tahu nilai batu permata itu cukup untuk menghidupinya seumur hidup.

Tetapi, beberapa hari kemudian ia datang untuk mengembalikan batu permatanya pada wanita bijak itu. “Saya telah berpikir, katanya. Saya tahu betapa berharganya batu permata ini, tetapi saya mengembalikannya dengan harapan Anda mau memberikan sesuatu yang lebih berharga lagi. Berikan pada saya apa yang ada dalam diri Anda hingga Anda bisa memberikan batu itu pada saya.

Kadang-kadang bukan kekayaan yang Anda miliki tetapi apa yang ada dalam diri Anda yang orang lain perlukan.
Read More......

10.16.2008

Penghasil Ketiga

10.16.2008

Penghasilanku dari bisnis pulsa bulan ke-3. Lumayan uang tambahan untuk biaya pulsa nih....





Teman-teman yang mau ikutan dapat penghasilan tambahan bisa ikut di sini d. Gratis..
Klik http://www.dynasis.biz/?id=nit2x
Read More......

10.07.2008

Don't judge the book from the cover

10.07.2008
Seringkali saya mencari buku hanya melihat covernya. Pada waktu berjalan-jalan di toko buku, sudah pasti cover yang bagus dan membuat saya penasaran akan menarik perhatian saya. Tetapi terkadang isinya tidak sesuai dengan yang saya harapkan.

Hal ini membuat saya mulai berpikir untuk lebih selektif dalam memilih buku. Tidak hanya melihat dari covernya saja. Tetapi banyak juga buku yang isinya bagus, tetapi covernya tidak menarik perhatian saya.
Bagaimana kita memilih buku ini, bisa juga terjadi pada bagaimana kita menilai seseorang dalam kehidupan kita. Seringkali kita menilai seseorang hanya dari penampilannya, atau sesuatu yang dapat kita lihat secara langsung. Apakah hal ini benar?
Mungkin banyak dari kita yang berpikir bahwa hal itu wajar-wajar saja dikarenakan memang seperti itu kenyataannya.Tapi lewat beberapa pengalaman saya, saya mencoba untuk merubah cara pandang itu. Ada suatu ilustrasi yang mungkin dapat membuat kita berpikir lebih dalam lagi untuk hanya melihat seseorang dari luar saja.

Di zaman es krim sundae masih murah, seorang anak laki-laki berumur 10 tahun masuk ke sebuah Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih di hadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan.

Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung koin-koin di kantongnya, "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan.

Anak ini mulai menghitung lagi koin-koin yang tadi ada di kantongnya. "Bu... saya pesan ice cream yang biasa saja ya..." ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice cream, membayar di kasir, dan pergi.

Ketika si pelayan wanita tadi kembali untuk membersihkan meja anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun di samping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa memesan ice-cream sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak"...

Dari ilustrasi diatas, mungkin kita juga tidak pernah menyangka bahwa ternyata di dalam penampilan luar anak itu yang kesannya tidak punya uang ternyata dia punya maksud yang mulia untuk orang lain. Dia tidak ingin memberikan tips yang tidak layak untuk orang lain. Dia rela tidak makan es krim yang istimewa untuk orang lain.

Setelah membaca ilustrasi tersebut, apakah kita masih layak menilai seseorang dari luarnya saja, dengan waktu yang begitu cepat? Hanya diri kita sendiri yang dapat menjawabnya.
Read More......