5.20.2010

Hanya Ada Satu Nama

5.20.2010
Hanya ada satu nama di hatiku
Saat kutermenung
Ku Tau dirimu yang membayangiku
Tak terukur oleh waktu

Saat semua berbisik tuk melupakanmu
Ku bertekad namun ku tak berdaya
Kenanganmu membuat ku terlena
Tak peduli baik atau buruk

Hanya ada satu nama di hatiku
membuat ku berjuang
membuat ku jatuh berulang kali
Keji namun tak nampak

Meski berat
Ku harus terus berjalan
Hanya satu nama
Membuatku berjalan tertunduk.

Tapi ku yakin
Ada satu nama lebih besar di lubuk hatiku
Nama yang selalu ada
Selalu setia di lubuk hatiku
Read More......

0 comments

5.18.2010

Menjadi Dosen yang Baik

5.18.2010
Dosen memang bukan profesi saya yang utama, tetapi tidak bisa dikatakan profesi sampingan saya. Saya menyukai mengajar mahasiswa, saya rela tidak beristirahat demi membagikan ilmu saya kepada mahasiswa. Seringkali saya mendapat pertanyaan "Apa tidak capek, harus mengajar sepulang kerja dengan perjalanan yang jauh?" Memang perjalanan dari kantor ke tempat saya mengajar membutuhkan waktu lebih dari 20km di tengah kemacetan orang sepulang kerja. Tetapi saya juga tidak pernah menyangka bahwa di tempat saya mengajar, saya menemukan satu kedamaian dan juga kegembiraan yang mungkin hilang saat saya mempunyai suatu masalah. Di tempat inilah satu-satunya saya tidak mengingat lagi masalah yang ada.

Menjadi seorang dosen bagi saya adalah satu kesempatan yang diberikan Tuhan untuk memberikan apa yang sudah saya dapat. Saya begitu menghormati dosen-dosen saya yang telah membuat saya menjadi seperti ini. Tanpa Mereka saya akan jauh dari harapan semua orang.

Meskipun saat ini kita sama-sama menjadi dosen, tetapi rasa hormat saya kepada mereka tidak pernah berkurang, saya banyak belajar mengenai segala hal. Baik hal formal (mata kuliah), maupun pelajaran hidup. Karena itulah saya ingin menjadi seorang dosen yang baik pula bagi mahasiswa-mahasiswa saya.

Sebelum saya memulai mengajar, saya pernah mencari artikel untuk menjadi dosen yang baik. Dalam artikel tersebut, saya menemukan ada 10 Hal yang harus dilakukan untuk menjadi dosen yang baik, antara lain :

1. Menyampaikan informasi dasar

  • Menjelaskan fakta dan eksperimen dengan jelas dan akurat
2. Membuat hal yang sedang dibahas menjadi jelas
  • Tidak menyebutkan serangkaian fakta tanpa tujuan yang jelas
  • Mengaitkan hal-hal yang diterangkan rinci dengan poin yang ingin disampaikan
  • Menyeimbangkan antara contoh spesifik dan prinsip-prinsip umum
3. Membingkai informasi—menempatkannya dalam gambaran yang lebih besar (utuh)
  • Sebelum menyajikan suatu topik, ia memberikan pengantar tentang topik yang akan dibahas.
  • Ketika menjelaskan topik, ia mengaitkan potongan-potongan informasi yang diberikan pada hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya dan yang akan disebutkan kemudian..
  • Sesudah menjelaskan topik tersebut, ia memberikan ringkasan tentang topik yang telah dibahas.
4. Berpindah dari topik ke topik secara terorganisasi.
5. Menggunakan alat Bantu visual yang tepat (papan tulis, overhead projector, slide, komputer, benda model, dsb.) untuk:
  • Menunjukkan poin-poin yang penting;
  • Menunjukkan diagram (atau video, model, dsb.) untuk menggambarkan poin-poin yang perlu digambarkan.
6. Menggunakan papan tulis atau alat bantu visual lainnya sedemikian rupa sehingga membuat materi yang dibahas itu menjadi semakin jelas dan memudahkan mahasiswa untuk mencatatnya.
  • Misalnya, menggunakan alat bantu visual yang cukup besar, tampak jelas, menggunakan warna bilamana perlu, membagikan handout tentang diagram yang rumit, menggambarkan langkah-langkah dalam suatu proses satu demi satu, bukan terus menerus mengubah satu gambar saja.
7. Menjawab pertanyaan dengan baik:
  • Berusaha mengetahui apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh penanya.
  • Menjawab pertanyaan tersebut secara langsung (to the point)
  • Tidak menyimpang dari persoalan.
  • Menunda pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat.
  • Tidak memandang rendah mahasiswa.
  • Memastikan bahwa seluruh mahasiswa di kelas itu mendengar baik pertanyaannya maupun jawabannya.
8. Menggunakan istilah-istilah teknis secara tepat:
  • Menjelaskan istilah-istilah baru.
  • Tidak menggunakan istilah-istilah teknis kalau memang tidak perlu.
  • Tidak menggunakan jargon-jargon lab bila tidak tepat.
9. Menjaga mahasiswa tetapi tertarik dan membuat suasana kelas hidup.
  • Membuat variasi dalam memberikan kuliah dengan cara menjawab pertanyaan, mengubah nada suara, dsb.
  • Menceriterakan lelucon atau anekdot yang relevan.
  • Menunjukkan bagaimana materi teknis dalam kuliah itu terkait dengan beberapa topik yang menjadi perhatian masyarakat saat itu.
  • Berbicara kepada seluruh mahasiswa—tidak hanya membaca catatan kuliah yang telah disiapkan sebelumnya.
  • Tampak tertarik pada materi yang sedang ia jelaskan, bukan bosan.
10. Memberikan kuliah pada tingkatan yang tepat.
  • Materi kuliah tidak terlalu sederhana atau terlalu sulit.
  • Kecepatan menyajikan fakta dan gagasan cukup dapat diterima.

http://www.columbia.edu/cu/biology/faculty/mowshowitz/howto_guide/lecturer.html

Tetapi setelah saya diberi kesempatan mengajar oleh almamater saya, ada beberapa hal lagi yang penting yang harus dilakukan oleh seorang dosen, yaitu
1. Mengetahui kebutuhan mahasiswa dan mampu menempatkan diri sebagai mahasiswa (pernah mendengar cerita tentang 8*3 = 23?)
2. Berani mengakui kesalahan
3. Mengerti dengan benar materi yang diajarkan

Semoga artikel ini berguna, terutama bagi semua dosen di Indonesia, sehingga mutu pendidikan di Indonesia dapat meningkat. Harapan saya, kita sama-sama membangun negeri ini dimulai dari pendidikan dengan tidak menjadi dosen yang asal-asalan.

Menjadi "DOSEN YANG BAIK" pasti menjadi impian semua dosen. Hal ini juga yang menjadi impian terdalam saya. Terima kasih kepada almamater saya yang sudah memberikan kesempatan mengajar. Semoga saya dapat terus membantu dan memberikan yang terbaik untuk almamater saya tercinta.


Read More......

7 comments

5.11.2010

Mari Menabur

5.11.2010
Anda semua tentu memiliki sebuah atau beberapa buah dompet, coba tengok isi dompet itu, dan sebutkan isinya satu per satu. Biasanya berisi uang (kertas/logam) , tanda pengenal (KTP/SIM), kartu debit/kredit, foto, kartu discount, nota/bon-bon pembelanjaan, HP, dan barang pribadi lainnya.
Semakin besar dompet, akan semakin banyak item yang dapat diisikan ke dalamnya.
Semakin kecil dompet, akan semakin sedikit item yang dapat diisikan ke dalamnya.
Gambaran di atas adalah gambaran kapasitas hati kita, apakah kita memiliki hati yang luas atau sempit. Saat kita memiliki hati yang luas, TUHAN akan memberikan benih yang banyak untuk kita taburkan, Namun bila kita memiliki hati yang sempit, hati yang kerdil, TUHAN pun memberikan benih yang terbatas.

Sejak lahir seorang manusia telah dibekali sekantung benih kehidupan oleh ALLAH. Namun banyak orang yang tidak tahu akan hal ini dan menyia-nyiakaannya dengan hidup secara sembarang dan sembrono. Kehidupan yang sembrono mengakibatkan kantung itu bolong dan benih-benih itu tercecer dan dimakan oleh burung-burung si jahat. Akibatnya kantung itu menjadi lapuk dan usang tidak mampu menampung benih lagi di dalamnya.
Manusia lama kita yang penuh dengan hawa nafsu dan kedagingan tidak akan mampu menerima sesuatu yang rohani dari TUHAN, karena itu kita harus menukarnya dengan yang baru. Dengan, memberikan kepada ALLAH hidup kita yang lama dan menerima hidup yang baru di dalam YESUS KRISTUS.
1. TABURKAN BENIH ITU
MARKUS 4:26, “Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,”
Saat anda lahir baru, anda telah menerima sekantung benih kehidupan yang baru. Tugas anda-lah untuk menaburkan benih itu di ladang kehidupan anda, entah itu di tengah keluarga, pelayanan, berbisnis, sekolah, pekerjaan, masa depan, kehidupan social, kesehatan, politik, hidup keagamaan, etc dan menjaganya hingga benih itu menghasilkan buah. Ada 2 macam buah yang akan kita hasilkan, yaitu buah jasmani dan buah rohani buah karakter/karisma dan buah materi.
2. KERJAKAN BAGIANMU
MARKUS 4:27, “lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.”
AMSAL 10:4-5, “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Siapa mengumpulkan pada musim panas, ia berakal budi; siapa tidur pada waktu panen membuat malu.”
AMSAL 13:4, “Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.”
AMSAL 12:27, “Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.”
Anda mungkin berkata, “Saya sudah menabur” “Saya sudah melakukan kebenaran FIRMAN TUHAN, tapi mengapa saya masih belum menuai juga ?” “Saya lelah menunggu janji TUHAN.”
Saudaraku, cobalah anda flashback saat anda menabur, apakah anda menjaganya dengan setia ataukah anda meninggalkannya begitu saja ?
Banyak anak TUHAN yang melupakan hal ini, selesai menabur, langsung ditinggalkan begitu saja. Akibatnya bukan hanya belalang pelahap yang datang, tapi juga burung-burung si jahat dan binatang perusak yang memakan habis benih kita.
TUHAN memakai perumpamaan seorang petani, untuk mengajarkan kepada kita arti kesetiaan, ketekunan dan pengharapan akan hasil dari benih tersebut. Seorang petani yang benar, tidak akan bekerja asal-asalan dengan menebar benih se-enak-nya, dia akan memilih benih yang terbaik, tanah yang berkualitas baik, pupuk yang baik dan musim yang baik supaya dia mendapatkan hasil panen berlipat kali ganda. Dan bukan hanya itu, seorang petani akan memperhatikan secara detail proses pertumbuhannya dan membersihnya dari segala macam hama pengganggu.

Sikap yang harus dimiliki oleh petani yaitu :
* Sabar
* Telaten
* Rajin
* Pengharapan = iman
* Teliti
* Tekun
* Setia
* Menyimpan benih yang terbaik untuk musim tanam berikutnya
3. TUHAN IKUT BEKERJA
MARKUS 4:28, “Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu”
ROMA 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Ada bagian kita untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh TUHAN secara maximal dan ada bagian TUHAN untuk memberikan pertumbuhan dan melipat gandakannya. Adalah suatu hal yang mustahil, kita mengharapkan sesuatu yang besar, bila dalam perkara kecil pun kita tidak setia. Adalah suatu hal yang mustahil bila kita mengharapkan hasil panen yang berlipat kali ganda, bila kita tidak memulai start yang baik dan proses pemeliharaannya yang konsisten pula.
4. MENUAI
MARKUS 4:29, “Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."
GALATIA 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
2 KORINTUS 9:6, “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”
Saatnya memanen hasil kerja keras selama ini, ada yang 30x, 60x dan 100x lipat. Apa yang telah anda usahakan selama ini, tidak akan sia-sia, semua akan kembali kepada anda berlipat kali ganda dibandingkan sebelumnya. Kesetiaan dan ketekunan anda telah teruji dan TUHAN membayar hasil kerja keras anda selama ini.

Siapa yang menikmati hasil panen itu ?
TENTU SAJA ANDA, dan dengan kemurahan hati anda, anda juga membagikannya kepada orang lain untuk mereka juga turut merasakan kebahagiaan yang anda miliki.

Hidup anda akan berdampak dan menjadi berkat bagi orang lain.
Saat anda mengerjakan pekerjaan yang dipercayakan ALLAH dengan tanggungjawab penuh, sekalipun di hadapan manusia kecil dan tidak berarti apa-apa, namun di hadapan ALLAH apa yang ada kerjakan itu tidak ternilai harganya.

sumber : renungan-harian-kita.blogspot.com
Read More......

1 comments

5.07.2010

Mengasihi itu tidak mudah

5.07.2010
Mengasihi... akhir-akhir ini yang menjadi bahan pemikiran saya adalah bagaimana saya bisa mengasihi seseorang tanpa mengharapkan orang tersebut mengasihi saya.

Bagaimana saya bisa mengasihi seseorang yang tidak mengasihi saya?
Bagaimana saya bisa tidak memikirkan perasaan saya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini terus ada di dalam pikiran saya. Mengasihi yang asal mengasihi mungkin bisa saya berikan, tapi mengasihi yang benar-benar mengasihi... Selama ini saya berikan karena orang itu mengasihi saya atau saya berharap orang itu pun mengasihi saya.

Setiap saya bergumul karena hal ini, selalu ada saja yang mengingatkan saya. Seorang dosen yang saya kagumi yang sekarang menjadi sahabat saya pernah berkata waktu saya menceritakan pergumulan saya kepadanya. "Kita hidup itu untuk menjadi berkat untuk orang lain, apapun yang mereka lakukan kepada kita... Tapi Tuhan ingin hidup kita ini menjadi berkat" Kata-kata ini terngiang terus dalam pikiran saya, bahkan sampai hari ini setiap saya menyesal karena telah mengasihi orang yang salah, hanya kata-kata itu yang muncul. Akhir-akhir ini di gereja, saya selalu mendengar tentang kasih... kasih... dan kasih...

Dan puncaknya ada pada hari ini. Hari ini adalah jumat pertama dimana umat katolik biasanya akan mengikuti misa jumat pertama yang ditutup dengan adorasi di gereja. Hari ini saya menyempatkan diri untuk ke gereja jumat pertama dengan teman-teman kantor. Pada saat misa, romo sempat menyingung tentang kasih dalam kotbah nya. Saat itu, saya merasakan pikiran saya ikut berbicara. Kalau selama ini hati saya selalu menginginkan dapat mengasihi orang lain tanpa syarat orang tersebut mengasihi saya, tetapi pikiran saya selalu menginginkan kasih dari orang lain. Saya akan sangat sedih saat saya menyadari bahwa saya sudah mengasihi orang yang tidak mengasihi saya, saya akan sangat kecewa dan ingin rasanya tidak mengasihi dia. Tapi saat itu, pikiran saya berkata tidak seperti biasanya : "Apa yang Tuhan inginkan ke kamu itu adalah belajar. Belajar bagaimana mengasihi orang lain tanpa syarat. Kamu harus bersyukur karena Tuhan ingin kamu jadi lebih baik. Ini semua adalah tahap belajarmu, jangan takut... dan jangan menyesal kalau kamu sudah mengasihinya" Kira-kira suara yang keluar seperti itu.

Saat itu juga, saya menyadari bahwa saya harus tetap berusaha memberikan kasih tanpa mengharap kasih. Saya juga mengingat ada ayat yang pernah saya baca tentang kasih yang bunyinya

"Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!. Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!" (Roma 12:14,17,19-21)

Rasul Paulus juga pernah mengingatkan umat di Galatia untuk terus berbuat baik "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. " (Galatia 6 : 9)

Lewat Blog ini, saya juga ingin meminta maaf kepada sahabat saya yang mungkin akhir-akhir ini merasa bahwa kasih saya kepadanya berkurang. ini janjiku : "Aku akan belajar untuk terus mengasihimu apapun yang kamu perbuat kepadaku. Aku akan terus berusaha mengasihimu tanpa syarat seperti yang sudah Tuhan ajarkan kepada kita semua untuk memiliki kasih yang sempurna. Aku tau hal itu tidak mudah. Tapi aku percaya Tuhan selalu menunjukkan jalan bagiku" Ingatkan selalu aku akan janjiku ini.


Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap.
(1 Korintus 13 : 1-8)

Read More......

2 comments