5.18.2010

Menjadi Dosen yang Baik

5.18.2010
Dosen memang bukan profesi saya yang utama, tetapi tidak bisa dikatakan profesi sampingan saya. Saya menyukai mengajar mahasiswa, saya rela tidak beristirahat demi membagikan ilmu saya kepada mahasiswa. Seringkali saya mendapat pertanyaan "Apa tidak capek, harus mengajar sepulang kerja dengan perjalanan yang jauh?" Memang perjalanan dari kantor ke tempat saya mengajar membutuhkan waktu lebih dari 20km di tengah kemacetan orang sepulang kerja. Tetapi saya juga tidak pernah menyangka bahwa di tempat saya mengajar, saya menemukan satu kedamaian dan juga kegembiraan yang mungkin hilang saat saya mempunyai suatu masalah. Di tempat inilah satu-satunya saya tidak mengingat lagi masalah yang ada.

Menjadi seorang dosen bagi saya adalah satu kesempatan yang diberikan Tuhan untuk memberikan apa yang sudah saya dapat. Saya begitu menghormati dosen-dosen saya yang telah membuat saya menjadi seperti ini. Tanpa Mereka saya akan jauh dari harapan semua orang.

Meskipun saat ini kita sama-sama menjadi dosen, tetapi rasa hormat saya kepada mereka tidak pernah berkurang, saya banyak belajar mengenai segala hal. Baik hal formal (mata kuliah), maupun pelajaran hidup. Karena itulah saya ingin menjadi seorang dosen yang baik pula bagi mahasiswa-mahasiswa saya.

Sebelum saya memulai mengajar, saya pernah mencari artikel untuk menjadi dosen yang baik. Dalam artikel tersebut, saya menemukan ada 10 Hal yang harus dilakukan untuk menjadi dosen yang baik, antara lain :

1. Menyampaikan informasi dasar

  • Menjelaskan fakta dan eksperimen dengan jelas dan akurat
2. Membuat hal yang sedang dibahas menjadi jelas
  • Tidak menyebutkan serangkaian fakta tanpa tujuan yang jelas
  • Mengaitkan hal-hal yang diterangkan rinci dengan poin yang ingin disampaikan
  • Menyeimbangkan antara contoh spesifik dan prinsip-prinsip umum
3. Membingkai informasi—menempatkannya dalam gambaran yang lebih besar (utuh)
  • Sebelum menyajikan suatu topik, ia memberikan pengantar tentang topik yang akan dibahas.
  • Ketika menjelaskan topik, ia mengaitkan potongan-potongan informasi yang diberikan pada hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya dan yang akan disebutkan kemudian..
  • Sesudah menjelaskan topik tersebut, ia memberikan ringkasan tentang topik yang telah dibahas.
4. Berpindah dari topik ke topik secara terorganisasi.
5. Menggunakan alat Bantu visual yang tepat (papan tulis, overhead projector, slide, komputer, benda model, dsb.) untuk:
  • Menunjukkan poin-poin yang penting;
  • Menunjukkan diagram (atau video, model, dsb.) untuk menggambarkan poin-poin yang perlu digambarkan.
6. Menggunakan papan tulis atau alat bantu visual lainnya sedemikian rupa sehingga membuat materi yang dibahas itu menjadi semakin jelas dan memudahkan mahasiswa untuk mencatatnya.
  • Misalnya, menggunakan alat bantu visual yang cukup besar, tampak jelas, menggunakan warna bilamana perlu, membagikan handout tentang diagram yang rumit, menggambarkan langkah-langkah dalam suatu proses satu demi satu, bukan terus menerus mengubah satu gambar saja.
7. Menjawab pertanyaan dengan baik:
  • Berusaha mengetahui apa yang sebenarnya ingin diketahui oleh penanya.
  • Menjawab pertanyaan tersebut secara langsung (to the point)
  • Tidak menyimpang dari persoalan.
  • Menunda pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat.
  • Tidak memandang rendah mahasiswa.
  • Memastikan bahwa seluruh mahasiswa di kelas itu mendengar baik pertanyaannya maupun jawabannya.
8. Menggunakan istilah-istilah teknis secara tepat:
  • Menjelaskan istilah-istilah baru.
  • Tidak menggunakan istilah-istilah teknis kalau memang tidak perlu.
  • Tidak menggunakan jargon-jargon lab bila tidak tepat.
9. Menjaga mahasiswa tetapi tertarik dan membuat suasana kelas hidup.
  • Membuat variasi dalam memberikan kuliah dengan cara menjawab pertanyaan, mengubah nada suara, dsb.
  • Menceriterakan lelucon atau anekdot yang relevan.
  • Menunjukkan bagaimana materi teknis dalam kuliah itu terkait dengan beberapa topik yang menjadi perhatian masyarakat saat itu.
  • Berbicara kepada seluruh mahasiswa—tidak hanya membaca catatan kuliah yang telah disiapkan sebelumnya.
  • Tampak tertarik pada materi yang sedang ia jelaskan, bukan bosan.
10. Memberikan kuliah pada tingkatan yang tepat.
  • Materi kuliah tidak terlalu sederhana atau terlalu sulit.
  • Kecepatan menyajikan fakta dan gagasan cukup dapat diterima.

http://www.columbia.edu/cu/biology/faculty/mowshowitz/howto_guide/lecturer.html

Tetapi setelah saya diberi kesempatan mengajar oleh almamater saya, ada beberapa hal lagi yang penting yang harus dilakukan oleh seorang dosen, yaitu
1. Mengetahui kebutuhan mahasiswa dan mampu menempatkan diri sebagai mahasiswa (pernah mendengar cerita tentang 8*3 = 23?)
2. Berani mengakui kesalahan
3. Mengerti dengan benar materi yang diajarkan

Semoga artikel ini berguna, terutama bagi semua dosen di Indonesia, sehingga mutu pendidikan di Indonesia dapat meningkat. Harapan saya, kita sama-sama membangun negeri ini dimulai dari pendidikan dengan tidak menjadi dosen yang asal-asalan.

Menjadi "DOSEN YANG BAIK" pasti menjadi impian semua dosen. Hal ini juga yang menjadi impian terdalam saya. Terima kasih kepada almamater saya yang sudah memberikan kesempatan mengajar. Semoga saya dapat terus membantu dan memberikan yang terbaik untuk almamater saya tercinta.



7 comments:

Anonymous said...

Benar-benar cita-cita yang mulia, ingin menjadi seseorang yang berguna bagi sesamanya dengan cara membagikan ilmu yang dimilikinya.

Anyway, senang pernah mengenal dan berteman dengan kamu Nit.

Nit2x said...

@Sutaaraito : Thx sudah meluangkan waktu untuk memmbaca artikel ini...

@Anonim : Thx sudah berkunjung... Semoga cita-cita ini tidak pernah luntur sampai selamanya... Saya juga bangga memiliki teman yang peduli dengan yang lain... :) Thx.

Basuki Pramana said...

Apapun profesi kita, bila dikerjakan dengan baik dan benar akan memberikan kepuasan batin. Orang bijak berkata "Cintailah pekerjaan anda", suatu kata kunci agar kita tidak jenuh dengan pekerjaan kita.

Menjadi Dosen, rasanya akan selalu awet muda o.k. setiap hari selalu menghadapi mahasisa/i yang masih muda. Menjadi Dosen akan selalu dihormati oleh para mahasiwa/i-nya.

Salam sukses utk Ibu Dosen.

Nit2x said...

@P. Basuki : bener banget Pak... Saat kita mencintai pekerjaan, maka kita akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pekerjaan kita.. sama seperti dengan kita cinta kepada pacar kita.

Menjadi Dosen butuh totalitas, tidak hanya uang saja yang dicari... Ada kesenangan tersendiri bertemu dengan mahasiswa... :)

Thx Kunjungannya Pak.. Ayo terus berkarya...

Piranhamas said...

Perlu belajar banyak kepada Ibu, sehingga jika saya memebrikan WORKSHOP Internet Marketing ke mahasiswa dibeberapa Universitas bisa lebih upgrade kemampuannya. Sukses selalu dan maju terus.

Dari, Agus Piranhamas, http://www.pembicarainternetmarketing.com/, 081 711744

hafizah said...

Salut buat guru dan dosen, patut diacungi jempol semangatnya....

Nit2x said...

@Pak Agus : Sorry baru balas commentnya skrg Pak.Pasti saya akan coba untuk membantu sebisa saya.

@Hafizah : Thx untuk kunjungannya... Saya yakin, Guru dan Dosen sejati adalah beliau yang memiliki keinginan untuk memberikan yang terbaik kepada murid atau anak didiknya... :)

Post a Comment